Minggu, 06 September 2015

Ketika Allah Terasa Jauh

Ringkasan Buku “The Purpose Driven Life” Rick Warren (Bab 14)

             Menyembah Allah tidak hanya pada saat segala sesuatu berjalan baik dalam kehidupan Anda, yakni pada saat Dia menyediakan makanan, teman, keluarga, kesehatan dan situasi-situasi yang bahagia. Tetapi keadaan tidak selalu menyenangkan. Lalu bagaimana Anda menyembah Allah waktu keadaan tidak menyenangkan? Apa yang Anda lakukan ketika Allah terasa jutaan mil jauhnya?
            Tingkat penyembahan yang terdalam adalah memuji Allah meski menderita, mengucap syukur kepadaNya pada saat pencobaan, berharap kepadaNya ketika dicobai, berserah diri sementara menderita dan mengasihi Dia ketika Dia terasa jauh.
            Ketika Allah terasa jauh dari diri Anda, bukan karena Ia ingin menjauh dari Anda melainkan sebuah proses dari pengujian dan pendewasaan persahabatan Anda dengan Allah. Perasaan ditinggalkan atau dijauhkan oleh Allah ini tidak berkaitan dengan dosa. Itu merupakan ujian iman, salah satu ujian yang kita semua harus hadapi. Ketika Anda merasa ditinggalkan oleh Allah tetapi Anda tetap mempercayaiNya, Anda sedang menyembah Allah dengan cara yang terdalam.


Refleksi pribadi
            Dalam relasi persahabatan kita dengan orang lain, terkadang kita merasa bahwa sahabat-sahabat kita semakin menjauh dari kita; mungkin karena kesibukan atau karena lagi bermasalah dengan kita. Tetapi itu bukan berarti bahwa mereka melupakan kita. Sebab, sahabat sejati tidak bergantung pada waktu dan tempat, Dia selalu ada meskipun jarak memisahkan.
          Hubungan kitapun dengan Allah terkadang dirasakan bahwa Allah seolah-olah menjauh dari kita (asumsi kita adalah karena dosa kita). Sebagai seorang sahabat, kita membutuhkan Allah untuk selalu ada disamping kita dan menolong kita dalam menyelesaikan masalah-masalah kita. Tetapi ketika apa yang kita harapkan berbeda dengan kenyataan yang kita hadapi, kita tidak lagi menyembah Dia. Dan tidak sedikit dari kita yang akhirnya meninggalkan Dia. Satu hal yang perlu kita sadari adalah, sekalipun kita meninggalkan Dia, namun Dia tidak pernah meninggalkan kita. Satu hal yang harus kita lakukan adalah tetap focus pada kehadiranNya dalam hidup kita meskipun kita merasa Dia terasa jauh dari kita. Dia hanya sejauh doa. Berdoalah dan tetap percaya pada kehadiranNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.