Minggu, 06 September 2015

Dibentuk Untuk Keluarga Allah

Ringkasan Buku “The Purpose Driven Life” Rick Warren (Bab 15)
  
       Allah menginginkan sebuah keluarga dan Dia menciptakan Anda untuk menjadi bagian di dalamnya. Jadi Anda dibentuk untuk menjadi keluarga Allah. Tapi bagaimana kita dapat menjadi keluarga Allah? Bila kita menempatkan iman kita di dalam Kristus, Allah menjadi Bapa kita, kita menjadi anak-anakNya, orang-orang percaya lainnya menjadi saudara-saudara kita dan gereja menjadi keluarga rohani kita.
        Undangan untuk menjadi bagian dari keluarga Allah bersifat universal, tetapi ada satu syarat : iman di dalam Yesus. Seperti yang dikatakan oleh Firman Tuhan dalam 1 Petr. 1:3b (FAYH) : “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.” Manfaat menjadi keluarga Allah adalah kita akan bersama Allah selamanya, kita akan diubah sepenuhnya menjadi seperti Kristus, akan dimerdekakan dari segala kesakitan, kematian dan penderitaan, diberi upah dan ditugaskan kembali dalam pelayanan, mendapat bagian dalam kemuliaan Allah. Dan tanda bahwa kita telah menjadi keluarga Allah yaitu lewat Baptisan. Baptisan sebagai simbol atau lambang bahwa kita telah dimeteraikan untuk menjadi keluarga Allah. Menjadi keluarga Allah adalah hak istimewa terbesar bagi hidup Anda.

 Picture
Refleksi pribadi
         Seringkali dalam doa dan kehidupan kita sehari-hari, kita menyebut diri kita sebagai anak-anak Tuhan, tetapi perilaku kita sehari-hari tidak mencerminkan perilaku anak-anak Kristus. Kita seringkali menyebut Dia Bapa, tetapi perilaku kita tidak mencerminkan perilaku Bapa yang penuh kasih, mau mengampuni, mau peduli. Sudahkah kita menjadi anggota keluarga Allah? Pantaskah kita disebut sebagai keluarga Allah? Menjadi keluarga Allah berarti kita harus punya iman di dalam Yesus Kristus dan mempraktekan gaya hidup Bapa yang penuh kasih (mengasihi tidak hanya orang yang kita kenal tetapi juga yang tidak kita kenal), mau mengampuni (teman/saudara yang berbuat salah kepada kita) dan peduli (berempati dengan orang lain yang menderita)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.