Rabu, 02 September 2015

Inti Penyembahan

Ringkasan Buku “The Purpose Driven Life” Rick Warren (Bab 10)



 
            Inti dari penyembahan adalah berserah diri. Berserah diri artinya menyerahkan diri kepada Allah. Berserah diri disebut dengan banyak hal seperti penyucian, menjadikan Yesus Tuhan Anda, memikul salib Anda, mati bagi diri sendiri, berserah diri kepada Roh Kudus. Namun ada tiga penghalang yang merintangi penyerahan diri total kita kepada Allah : Ketakutan, Keangkuhan dan Kebimbangan.  Ketakutan menghalangi kita untuk berserah diri, tetapi kasih membuang segala ketakutan. Semakin Anda menyadari betapa besarnya Allah mengasihi Anda, semakin mudah penyerahan diri jadinya. Penghalang kedua adalah keangkuhan kita. Kita tidak ingin mengakui bahwa kita hanyalah makhluk ciptaan dan tidak berkuasa atas segala sesuatu. Inilah pencobaan tertua : “Kamu akan menjadi seperti Allah,” (Kej. 3:5, AITB). Keinginan ini, yakni berkuasa penuh, merupakan penyebab dari begitu banyak tekanan dalam hidup kita.
            Apa arti berserah diri? Menyerahkan diri kepada Allah bukan berarti pasrah secara pasif, fatalisme atau dalih untuk bermalas-malasan. Berserah diri bukanlah menerima status quo. Tetapi bisa juga kebalikannya : mengorbankan kehidupan Anda atau menderita demi mengubah apa yang perlu diubah. Berserah diri paling baik ditunjukan di dalam ketaatan. Aspek lain dari kehidupan yang penuh berserah diri adalah percaya (bnd. Abraham, Hana, Maria). Dan teladan terbesar dari penyerahan diri adalah Yesus. Apa untungnya Anda berserah diri? Berkat dari berserah diri yaitu ketentraman, kemerdekaan dan mengalami kuasa Allah di dalam kehidupan Anda. Berserah diri bukanlah cara terbaik untuk hidup; berserah diri ialah satu-satunya cara untuk hidup. Seperti yang dikatakan oleh Firman Tuhan dalam Roma 6:13b

Serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang,
yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup.
Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah
untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.


Refleksi pribadi
          Kehidupan yang kita jalani di dunia tidak semudah yang kita bayangkan; tidak semudah yang kita pikirkan dan yang kita harapkan. Ada banyak hal yang terkadang membuat kita merasa tidak berdaya untuk menghadapinya, sehingga keputusasaanlah yang seringkali muncul dalam diri kita. Hal ini bisa terjadi karena kita tidak mau berserah diri kepada Allah. Kita hanya mengandalkan pada kekuatan dan kemampuan kita sendiri tanpa mau melibatkan Allah dalam kehidupan kita. Berserah diri kepada Allah yaitu kita menyerahkan kehidupan kita untuk dipimpin dan dituntun dalam kebenaran yang memerdekakan kita dari dosa. Apabila kita menyerahkan seluruh hidup kita dalam pimpinan Allah, maka kita tidak perlu lagi takut dan putus asa menghadapi hidup ini. Berserah diri kepada Allah adalah inti dari seluruh tindakan penyembahan kita kepadaNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.