Sabtu, 29 Agustus 2015

Semuanya Diawali Dengan Allah

Ringkasan Buku “The Purpose Driven Life” Rick Warren (Bab 1)

            Hidup tanpa tujuan yang jelas ibarat berpergian tanpa arah yang jelas. Artinya bahwa hidup kita di dunia tidak akan ada artinya kalau kita tidak mengetahui untuk apa kita ada di dunia dan apa yang harus kita lakukan di dunia. Oleh karena itu, agar hidup kita tidak sia-sia dan kehilangan arah di dunia ini, maka kita perlu tahu tujuan hidup kita.  
Dan untuk mengetahui tujuan hidup kita, maka kita harus bertanya kepada sang pencipta kita bukan pada diri kita sendiri (seperti yang dilakukan orang banyak selama ini). Sebab Allahlah yang telah menciptakan kita dan kita ini adalah ciptaanNya, jadi segala sesuatu harus dimulai dari Allah karena Dialah yang lebih mengenal siapakah kita sesungguhnya. Oleh karena Dia dan untuk tujuanNyalah kita diciptakan.



            Pertanyaannya adalah bagaimana kita dapat menemukan tujuan Allah menciptakan kita? Ada dua pilihan, yang mana pilihan pertama berdasarkan pada spekulasi (kita menebak-nebak, menduga-duga, berteori; menurut pendapat kita yang kita anggap paling baik dan benar) sedangkan pilihan yang kedua melalui penyataan (melihat pada apa yang telah Allah nyatakan di dalam FirmanNya). Pilihan yang kedua inilah yang harus menjadi dasar bagi kita untuk dapat menemukan tujuan hidup. Alkitab sebagai Firman Tuhan yang akan menjelaskan mengapa kita hidup, bagaimana kehidupan dapat berjalan dengan baik, apa yang harus dihindari dan apa yang bisa terjadi pada masa depan. Jadi, menemukan tujuan hidup haruslah kita pandang dalam terang Firman Tuhan, bukan pada hasil spekulasi manusia, pada buku-buku atau kisah-kisah yang memberi inspirasi dan teori-teori psikologi. Dan Alkitab sendiri berkata bahwa “Di dalam Kristuslah kita menemukan siapa kita dan untuk apa kita hidup. Jauh sebelum kita mendengar tentang Kristus untuk pertama kali, dan membangkitkan harapan-harapan kita, Dia telah melihat kita, merancang kita bagi kehidupan yang penuh kemuliaan, bagian dari keseluruhan tujuan yang Dia kerjakan di dalam segala sesuatu dan semua orang (Efes. 6b:11).” Ada tiga hal yang dapat kita renungkan dari ayat ini yaitu : menemukan identitas dan tujuan hidup kita melalui hubungan dengan Yesus, jauh sebelum kita diciptakan, Allah telah menentukan tujuan hidup kita dan tujuan hidup yang telah ditetapkan Allah bagi kita jauh lebih besar dari apa yang ada di dunia yaitu kekelalan.

Refleksi pribadi

            Kehidupan manusia seringkali tanpa memiliki tujuan hidup. Sehingga hari-harinya dilalui dengan aktivitas dan rutinitas yang terkadang membosankan, melelahkan, karena tidak tahu lagi apa yang sebaiknya harus dilakukan. Bahkan tidak sedikit diantara kita yang akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidup di dunia. “Tidak ada artinya lagi aku hidup di dunia ini, lebih baik aku mati saja.” (biasanya orang yang berkata demikian karena tidak mampu lagi menghadapi hidup yang penuh tekanan, tantangan dan cobaan serta yang tidak memiliki tujuan hidup).
            Karena Allah sudah menciptakan kita, maka hidup ini harus kita jalani dengan baik dan benar. Untuk itu, kita perlu tahu sebenarnya apa sich tujuan hidup kita di dunia? Untuk apa sich Allah menciptakan dan menempatkan saya di dunia ini? Kalau kita dapat menemukan tujuan hidup kita, maka hidup kita di dunia akan bermakna tidak saja bagi diri kita pribadi, tetapi juga bagi orang lain. Mulailah bertanya kepada Allah bukan pada diri sendiri.

Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia
Kolose 1:16b

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.