Rabu, 03 Juni 2020

BERKAT DIBALIK PENDERITAAN (KELUARAN 1:1-22)

Raja yang Jahat Memerintah Mesir — PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal

Bahan Pembacaan Alkitab Rumah Tangga (PART)
GKS Jemaat Puu Naga
Rabu - Jumat, 03-05 Juni 2020
Oleh Pdt. Iston Umbu Kura Lena, S.Si-Teol



Penjelasan Perikop Alkitab

          Secara garis besar kitab Keluaran menceritakan tentang kehidupan umat Israel di tanah Mesir dan peristiwa keluarnya umat Israel dari tanah Mesir menuju tanah perjanjian. Pada bagian awal kitab ini, yaitu Pasal 1:1-22 dimulai dengan memuat kisah penderitaan yang dialami oleh umat Israel di tanah Mesir atas perintah Firaun (Firaun bukanlah nama orang atau nama pribadi melainkan sebuah gelar yang diberikan kepada raja Mesir). Ayat 1-6 menceritakan tentang anak-anak Israel (para anak Israel yaitu keluarga atau keturunan Yakub; bc. Kej 32:28 dimana Allah memberikan nama baru kepada Yakub, yaitu “Israel) yang tinggal di Mesir oleh karena bencana kelaparan yang terjadi sebelumnya dan beranak cucu serta tak terbilang jumlahnya sehingga mereka memenuhi negri itu, Ayat 7. Pada awal mula kehidupan para anak Israel di Mesir boleh dikatakan berjalan dengan baik. Namun sejak Yusuf mati dan orang-orang yang seangkatan dengan dia juga mati (Ay.6), muncullah seorang raja baru yang memerintah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf dan kaum keluarganya, umat Israelpun mengalami penderitaan, Ayat 8-14. Mereka diperbudak dan ditindas dengan melakukan kerja paksa membangun kota-kota perbekalan bagi Firaun (yaitu kota–kota tempat Firaun menyimpan makanan yang akan digunakan pada waktu kelaparan, bc. Kej 41:48), yakni Pitom (dalam Bahasa Mesir , nama ini berarti rumah (dewa) Atum) dan Raamases (nama ini merupakan singkatan dari kata Bahasa Mesir yang berarti “rumah Ramses yang dikasihi (dewa) Amun). Hal apa yang mendasari hal itu sehingga umat Israel di Mesir mengalami perbudakan dan penindasan? Ayat 9-10 berkata : karena umat Israel semakin bertambah banyak di Mesir dan hal itu menimbulkan ketakutan bagi Firaun. Tetapi semakin umat Israel ditindas dengan melakukan kerja paksa atau kerja rodi, umat Israel justru semakin bertambah banyak jumlahnya sehingga orang Mesir menjadi takut terhadap mereka. Perbuatan Firaun terhadap orang Israel tidak hanya sampai disitu saja. Ia lalu memerintahkan para bidan-bidan di Mesir yang menolong proses persalinan bagi para perempuan Israel untuk membunuh atau membuang setiap bayi laki-laki Israel yang lahir di sungai Nil tetapi bayi perempuan dibiarkan hidup atau selamat, Ayat 15-22. Walaupun Firaun telah mengeluarkan perintah itu, namun para bidan-bidan itu justru melakukan hal yang sebaliknya. Mereka membiarkan setiap anak-anak Israel yang lahir untuk tetap hidup sebab mereka lebih takut kepada Allah Israel daripada raja Mesir (Ay.17). Maka Allah memberkati bidan-bidan itu dan bangsa Israel semakin bertambah banyak jumlahnya di Mesir.           
           
          Melalui perikop ini, kita dapat melihat bahwa sekalipun umat Israel mengalami berbagai macam penderitaan, yaitu diperbudak dan ditindas oleh orang Mesir tetapi Allah tetap memelihara mereka dengan memakai para bidan-bidan di Mesir menjadi salah satu alatNya sehingga umat Israel semakin bertambah banyak jumlahnya, sebagaimana yang dijanjikan Allah kepada nenek moyang Israel, bahwa Allah akan menjadikan umat Israel sebagai bangsa yang besar (Kej 12:2). Allah memelihara umat Israel dengan “caraNya” sendiri agar umat Israel tidak kehilangan iman ditengah penderitaan yang mereka alami.

           Kehidupan anak-anak Tuhan juga saat ini tidak pernah lepas dari yang namanya penderitaan (pergumulan) hidup. Penderitaan atau pergumulan apa yang saat ini sedang kita alami? Salah satu penderitaan atau pergumulan hidup yang kita alami saat ini yaitu wabah covid-19, yang tidak hanya melanda dunia, tetapi juga melanda pulau kita tercinta Sumba. Dampak dari pandemi covid-19 ini yaitu banyak orang kehilangan pekerjaan, hidup menjadi semakin berat, tidak bebas beraktivitas atau kemana-mana bahkan kita harus tetap “tinggal” di rumah demi memutus mata rantai penyebaran virus ini. Ditambah lagi saat ini ternak-ternak kita juga terserang virus flu babi atau yang dikenal dengan istilah African Swine Fever (ASV). Namun percayalah, bahwa Allah yang tidak kelihatan itu akan tetap memelihara hidup kita dengan caraNya yang tidak terduga bagi kita. Kita masih ada saat ini adalah salah satu bukti pemeliharaan Allah yang luar biasa bagi kita. Hidup memang penuh penderitaan, namun dibalik setiap penderitaan yang kita alami, Allah selalu memelihara kehidupan kita.    


Liturgi Ibadah

1.       Sapaan Majelis jemaat
2.       Nyanyian Pembukaan KJ 18 : 1-2 “Allah Hadir Bagi Kita”
3.     Votum + Salam : Kebaktian rumah tangga ini kiranya berlangsung dalam nama Allah Tritunggal, Bapa,     Putra  dan Roh Kudus.
 “Turunlah atas kita sekalian Anugrah dan Sejahtera dari Allah Bapa, dari Yesus Kristus Tuhan kita, dalam   persekutuan dengan Roh Kudus,” Amin.
4.       Nyanyian respon KJ 18 : 3-4 “Allah Hadir Bagi Kita”
5.       Doa pelayanan Firman Tuhan
6.       Pembacaan Alkitab Rumah Tangga : Kel 1:1-22

    Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,
          Hidup adalah sebuah perjalanan yang harus ditempuh dan dilewati. Namun dalam perjalanan kehidupan itu, seringkali kita mengalami yang namanya penderitaan atau pergumulan hidup. Penderitaan atau pergumulan apa yang saat ini kita alami dan itu membebani kehidupan kita? Di tengah penderitaan yang kita alami itu, bagaimana Allah turut hadir?   

  Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,
          Ketika bangsa Israel hidup di Mesir, merekapun mengalami yang namanya penderitaan. Penderitaan yang mereka alami disebabkan karena ketakutan raja Firaun karena pada waktu itu jumlah umat Israel di Mesir lebih banyak dari jumlah orang Mesir sendiri. Akibatnya umat Israel diperbudak (disuruh kerja paksa atau kerja rodi) dengan membangun kota-kota perbekalan yaitu Pitom dan Raamases dan ditindas tanpa belas kasih sehingga umat Israel hidup dalam penderitaan. Tidak hanya itu, demi mengendalikan pertambahan jumlah penduduk Israel, raja Firaun juga memerintahkan para bidan-bidan di Mesir untuk membunuh dan membuang setiap bayi laki-laki yang lahir bagi perempuan Israel dan membiarkan anak-anak perempuan hidup dengan selamat. Tetapi semakin umat Israel ditindas atau mengalami penderitaan, jumlah mereka semakin bertambah banyak sehingga semakin ketakutanlah orang-orang Mesir terhadap mereka. Mengapa hal ini dapat terjadi? Sebab Allah turut hadir dalam penderitaan yang dialami oleh umatNya di Mesir. Kehadiran Allah dinyatakan melalui pemeliharaanNya dimana Allah justru memakai bidan-bidan di Mesir untuk tetap membiarkan bayi-bayi dari anak-anak Israel (laki-laki maupun perempuan) untuk tetap hidup. Allah memelihara umatNya di tengah penderitaan dengan caraNya yang tak terduga.  

         Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,
Kehidupan umat Allah memang tidak pernah lepas dari yang namanya penderitaan atau pergumulan hidup. Demikian pula dengan kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan. Khususnya saat ini ketika kita diperhadapkan dengan situasi oleh karena covid-19 dan bahkan flu babi yang menyerang ternak-ternak kita, kita mungkin bertanya-tanya dimanakah Allah di tengah situasi dan penderitaan yang kita alami? Sebagaimana Allah hadir dalam penderitaan umat Israel di tanah Mesir, dimana Allah tetap memelihara umatNya meskipun umat sedang ada dalam penderitaan, maka kita percaya juga Allah yang sama, yang tidak pernah berubah dahulu sekarang dan selamanya akan tetap hadir dalam setiap kehidupan kita saat ini. Allah hadir dalam penderitaan kita dengan caraNya untuk terus memelihara kita sehingga kita senantiasa hidup dalam sukacita dan damai sejahtera. Tuhan Memberkati kita semua, amin.

7.       Persembahan diiringi KJ 444 : “Mengucap Syukurlah”
8.       Doa syukur (persembahan) dan syafaat.
9.       Nyanyian penutup  KJ 445 : 1 & 3 “Harap Akan Tuhan”
10.  Berkat : “Allah Bapa sumber segala berkat, dalam kasih dan pemeliharaan Yesus Kristus serta tuntunan   RohNya yang kudus, kiranya memberkati kita semua dari saat ini sampai selama-lamanya, amin.



(pemimpin dan jemaat menyanyikan lagu : Amin, amin, amin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.