Jumat, 22 Mei 2020

YA TUHANKU DAN ALLAHKU (YOH 20:24-29)



Perkataan Yesus kepada Murid-murid-Nya Setelah Kebangkitan-Nya ...

Jika Tuhan itu ada dimanakah Dia? Jika Ia berkuasa atas alam semesta, mengapa situasi dan kondisi dunia saat ini semakin memburuk bahkan banyak orang meninggal akibat covid-19? Demikian segelintir pertanyaan yang disampaikan oleh salah satu warga jemaat kepada pendetanya. Mungkin pertanyaan tersebut juga sempat terpikirkan oleh kita di tengah pandemi covid-19 saat ini. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu membutuhkan jawaban yang memuaskan yang disertai dengan bukti nyata mengenai kehadiran dan kuasa Tuhan atas pergumulan yang kita alami saat ini. Namun ketika kita tidak mampu “melihat” kehadiran Tuhan dan merasakan “kuasa-Nya,” maka hati kita akan dipenuhi dengan keragu-raguan. Yah itulah salah satu sikap manusia, tidak mudah percaya akan sesuatu tanpa bukti yang nyata. Inilah juga yang dialami oleh Tomas, salah seorang rasul Tuhan sebagaimana yang dikisahkan dalam bacaan kita hari ini.

Tomas adalah salah seorang dari dua belas rasul atau murid Tuhan Yesus (Mat. 10:3). Dalam Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas), nama Tomas hanya dicantumkan dalam daftar para murid. Kita tidak dapat menemukan kisah tentang Tomas. Namun dalam Injil Yohanes ada tiga peristiwa dimana Tomas tampil yaitu yang pertama pada waktu Yesus akan berangkat ke Yudea untuk membangkitkan Lazarus, murid-murid memperingatkan Yesus bahwa di tempat itu pernah Ia nyaris dibunuh orang tetapi Tomas berkata kepada murid-murid yang lain, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia” (Yoh 11:16). Di sini kita melihat bahwa Tomas seorang yang mengasihi Yesus dan rela mati bersama-sama Dia. Yang kedua ketika Yesus berkata bahwa Ia akan pergi ke rumah Bapa-Nya untuk menyediakan tempat bagi para murid dan akan datang kembali, Tomas berkata, “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi, jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” (Yoh 14:5). Disini kita melihat sikap atau karakter Tomas yang jujur tidak seperti murid-murid Tuhan Yesus yang lain, pura-pura mengerti namun sesungguhnya tidak mengerti maksud dari perkataan atau pengajaran Yesus (Bc. Lukas 9:45) dan yang ketiga yaitu ketika para murid lain berteriak kepada Tomas, “Kami telah melihat Tuhan,” Tomaspun berkata, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya”  (Yoh 20:25). Di sini kita melihat karakter Tomas yang tidak mudah percaya sebelum ada bukti nyata. Tomas menolak percaya kepada sesuatu yang sebenarnya tidak ia percayai. Hal ini terjadi pada waktu Yesus menampakan diri kepada murid-murid sesudah kebangkitan-Nya dan pada saat itu Tomas sedang tidak berada di situ. Itulah ketiga kejadian di mana dicatat bahwa Tomas bereaksi dan mengucapkan sesuatu.

Namun delapan hari sesudah itu, ketika Yesus kembali menampakkan diri kepada murid-murid-Nya dan saat itu Tomas ada di situ, Yesus menawarkan kepada Tomas untuk mencucukan jari ke dalam lubang bekas paku, sesuai dengan syarat yang diajukan Tomas kepada murid-murid yang lain sebelumnya. Tetapi Tomas justru membuang syarat itu. Langsung ia berseru, “Ya Tuhanku dan Allahku’ (Ay. 28). Seruan Tomas ini adalah suatu pengakuan iman. Apa arti dari pengakuan iman Tomas tersebut? Bahwa ketika ia berseru “Ya Tuhanku dan Allahku,” disitulah kita melihat bahwa Tomas mengakui Yesus Kristus sebagai sosok yang berkuasa atas alam semesta; akan hidup dan kematian seluruh ciptaan di seluruh dunia; sosok yang sanggup melakukan segala sesuatu di dunia ini dan sosok penolong dan penyelamat dalam hidupnya. Dengan seruan itu, Tomas menjadi orang pertama yang secara tegas dan jelas menyatakan pengakuan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan (Yunani : Kurios) dan Allah (Theos). Pengakuan Tomas ini bukan hanya merupakan pengakuan pribadi mengenai identitas atau hakikat yang sempurna dari Yesus Kristus, melainkan juga merupakan pusat pemberitaan Gereja Tuhan di seluruh dunia saat ini.

Tidak diragukan lagi, kebangkitan Yesus dan perjumpaannya itu telah menimbulkan suatu pengaruh yang radikal dalam diri Tomas. Ia yang semula ragu-ragu diubahkan menjadi seorang yang percaya dengan sungguh-sungguh bahwa Yesus benar adalah Tuhan dan Allah. Ia harus mempunyai kepastian untuk menyakini apa yang ia yakini dan ketika kepastian itu telah ia temukan, ia menjadi salah seorang dari antara rasul-rasul yang merintis pekabaran Injil ke kerajaan Partia (kini wilayah Iran dan Irak) bahkan menurut tradisi Gereja di India, Tomaslah yang pertama kali membawa berita Injil ke India Selatan (wilayah Malabar dan Travancore), sehingga lahirlah gereja Mar Thoma di India yang berkembang hingga kini. 

Pengakuan Tomas itu dipakai Yesus untuk menyatakan bahwa percaya tidak perlu didahului oleh karena melihat (Ay. 29). Percaya bukan buah dari bukti melainkan sesuatu yang timbul meskipun tidak ada bukti. Karena itu Yesus berkata, “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

Perjumpaan antara Tomas dengan Kristus yang telah bangkit dan hidup itu, biarlah menjadi pengalaman iman bagi kita saat ini, khususnya di tengah situasi dan kondisi dunia yang dilanda pandemi covid-19. Bahwa Dia adalah Tuhan dan Allah kita, yang berkuasa atas seluruh ciptaan-Nya, yang sanggup menyingkirkan wabah covid-19 dari muka bumi ini, Sang Penolong dan Juruslamat kita. Menjawab pertanyaan di awal tadi, apakah Tuhan ada dan jika Ia ada dimanakah Ia? Maka kita dapat menjawab yah, Dia sungguh ada dalam kehidupan kita. Kita tidak dapat melihat Ia dengan mata jasmani namun dengan mata iman yang tertuju kepada Yesus Kristus yang telah bangkit itu, kita dapat merasakan kehadiraNya dalam seluruh kehidupan kita. Ia tidak pernah meninggalkan kita. Ia berkuasa atas segala sesuatu di dunia, termasuk berkuasa untuk menyingkirkan wabah covid-19 ini dari muka bumi. Yang perlu kita lakukan saat ini adalah berjumpa secara pribadi dengan Dia. Sudahkah kita mengalami perjumpaan dengan Kristus yang telah bangkit dan hidup itu? Selamat memasuki minggu ke tiga sesudah Paskah. Tuhan Yesus kiranya terus menopang, menyertai, menguatkan dan meneguhkan iman percaya kita, amin.

Renungan Ibadah Minggu, 03 Mei 2020
GKS Puu Naga - Waikabubak
Oleh Pdt. Iston Umbu Kura Lena, S.Si-Teol

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.