Minggu, 04 Februari 2018

PERUMPAMAAN TENTANG HARTA TERPENDAM DAN MUTIARA YANG BERHARGA (MATIUS 13:44-46)


Image result for HARTA YANG TERPENDAM 


            Perumpamaan tentang harta yang terpendam dan mutiara yang berharga sering dianggap sebagai “Perumpamaan-perumpamaan kembar” karena memiliki makna yang sama. Kedua perumpamaan ini berbicara tentang makna “Kerajaan Sorga.” Kerajaan Sorga yang dimaksud bukanlah suatu kerajaan yang bersifat politis-geografis, tetapi lebih menyangkut kepada suatu “Keadaan” dan tanda-tanda dari Kerajaan Sorga yaitu ketika ada “Kasih, Sukacita dan Damai Sejahtera.” Kerajaan Sorga itu sudah dekat (Mat. 4:17) bahkan berada di tengah-tengah manusia (Luk 17:21).
            Waktu berbicara dengan murid-murid-Nya, Yesus menjelaskan bahwa Kerajaan Sorga itu seperti harta yang terpendam di ladang (Ay. 44). Pada zaman Yesus orang-orang Yahudi lebih suka menginvestasikan uangnya dalam bentuk barang berharga (seperti emas, perak dll dari pada menginvestasikan uangnya untuk membeli rumah. Di Palestina sering terjadi perang karena itu mereka sering berpindah-pindah, sehingga kurang efisien jika harus menghabiskan uang untuk membeli rumah). Barang berharga tersebut tidak di simpan di rumah karena takut ketahuan atau mudah diambil orang. Karena itu biasanya sang pemilik akan menyembunyikannya di ladang mereka, sehingga tidak mudah di ketahui atau diambil oleh orang lain. Barang-barang tersebut umumnya dimasukan di dalam sebuah gucci karena lebih aman lalu dikuburkan di dalam tanah. Pemilik tersebut akan membuat sebuah tanda dimana letak harta tersebut sehingga sewaktu-waktu apabila ia ingin mengambil atau memindahkannya ke tempat lain, ia dengan mudah menemukannya. Namun yang jadi persoalan adalah kalau sang pemilik itu akhirnya meninggal dunia, maka harta tersebut akan berada selamanya di dalam ladang tersebut, karena tidak ada seorangpun yang tahu keberadaannya. Namun suatu hari tanpa disengaja seseorang menemukan harta tersebut. Orang yang menemukan harta tersebut bukanlah pemilik ladang itu, karena itu ia mengembalikan harta tersebut ditempat semula. Mengapa ia tidak langsung membawa harta tersebut ke rumahnya? Mengapa ia kembali memendamkannya atau menguburkannya kembali? Hal ini karena adanya hukum Yahudi yang berlaku. Apabila seseorang menemukan sesuatu yang berharga di ladang orang lain, maka secara hukum ia harus menyerahkan sesuatu yang berharga itu kepada pemilik ladang atau keluarga dari pemilik ladang tersebut. Tetapi apabila ia ingin memiliki harta tersebut, maka pertama-tama yang harus dilakukannya adalah membeli ladang tersebut sehingga ia menjadi pemilik yang sah dari harta tersebut. Karena itu orang tersebut dengan hati yang penuh sukacita, ia kembali ke rumah, menjual segala sesuatu yang dimilikinya, lalu dengan uang tersebut ia membeli ladang itu. Dengan demikian dimata hukum Yahudi ia menjadi pemilik yang sah dari ladang itu, termasuk harta yang terpendam di dalamnya.
            Hal Kerajaan Sorga itu juga seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Ketika ia menemukannya, ia rela menjual segala yang dimilikinya untuk dapat membeli mutiara yang berharga itu. Pada zaman Yesus, adalah hal yang biasa jika seorang pedagang rela menjual harta miliknya demi mendapatkan sebuah mutiara yang sempurna, yang amat berharga. Karena itu perumpamaan ini juga sangat kena mengena dengan kehidupan masyarakat Palestina pada zaman Yesus.
            Lalu apa arti atau makna dari kedua perumpamaan tersebut?
Makna dari kedua perumpamaan tersebut yaitu bahwa Kerajaan Sorga itu lebih berharga dari pada segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini. Kerajaan Sorga itu patut untuk dicari, dan ketika kita menemukannya akan membawa sukacita besar bagi kita yang menemukannya.
Aplikasi :
Dalam menjalani kehidupan ini, apa yang menjadi prioritas utama kita? Banyak orang lebih senang menghabiskan hidupnya untuk mencari kesenangan duniawi, menimbun pundi-pundi kekayaannya, sibuk dengan pekerjaan dsb daripada mencari Kerajaan Allah (Baca. Mencari Tuhan dan Kebenaran FirmanNya).
Sebagai orang percaya apa yang kita cari saat ini? Firman Tuhan katakan dalam Mat 6:33 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”  Carilah Tuhan dan lakukanlah FirmanNya, jadikanlah Ia harta yang terpendam dan mutiara yang berharga dalam hidup kita.

Renungan :

Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,

Mungkin kita masih ingat dengan sebuah lagu sekolah minggu yang berkata demikian:
Apa yang dicari orang? uang uang uang…….
Siang malam pagi petang? Uang uang uang……
Lagu ini ingin mengatakan kepada kita bahwa manusia selalu mencari uang, karena menganggap bahwa dalam hidup ini uanglah yang lebih penting dari segala yang ada, karena itu manusia mencarinya. Demi mendapatkan uang, manusia rela mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya bahkan menggunakan segala cara untuk mendapatkannya. Lalu bagaimana dengan kehidupan kita saat ini? Apa yang saat ini kita cari?  

Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,

            Bacaan kita saat ini bercerita tentang “Kerajaan Sorga” melalui perumpamaan harta yang terpendam dan mutiara yang berharga. Tanpa disengaja, suatu hari seseorang menemukan harta yang terpendam di sebuah ladang. Ketika ia menemukan harta tersebut, ia sangat bersukacita, tetapi ia menyadari bahwa ladang tempat harta itu berada bukanlah miliknya karena itu agar tidak menyalahi aturan yang ada, ia kembali ke rumahnya, menjual segala yang dimilikinya lalu dengan uang tersebut ia membeli ladang tersebut, sehingga di mata hukum ladang dan segala isinya, termasuk harta tersebut menjadi miliknya. Lalu ada pula seorang pedagang, yang dengan sengaja mencari mutiara yang berharga, yang amat indah dan sempurna. Ketika ia menemukan apa yang dicarinya itu, ia rela menjual segala yang menjadi milik kepunyaannya untuk membeli mutiara yang berharga itu. Akhirnya keinginannyapun tercapai. Apa makna dari kedua perumpamaaan tersebut?
Ke dua perumpamaan tersebut hendak mengingatkan kita bahwa yang terpenting dalam hidup ini adalah “Kerajaan Sorga,” Kerajaan Sorga yang dimaksud bukanlah sebuah kerajaan secara politis seperti yang kita pahami dalam dunia modern saat ini, dimana seorang raja memerintah rakyatnya, tetapi Kerajaan Sorga yang dimaksud di sini adalah lebih menunjuk kepada “Suatu keadaan” yang di dalamnya terdapat “Kasih, Sukacita dan Damai Sejahtera.” Kerajaan Sorga hanya dapat kita temukan di dalam diri Yesus Kristus melalui kebenaran SabdaNya. Ada orang yang tanpa segaja menemukan “Kerajaan Sorga” seperti menemukan harta yang terpendam di ladang, misalnya seseorang yang sekedar ingin coba-coba ikut persekutuan, ketika ia menemukan sukacita di dalam persekutuan tersebut, maka orang itu akhirnya rajin ikut persekutuan, ia rela meluangkan waktunya di tengah segala kesibukan untuk ambil bagian dalam setiap kegiatan persekutuan tersebut. Tetapi ada juga orang yang dengan sengaja ingin mencarinya seperti pedagang yang mencari mutiara yang berharga, misalnya orang Kristen yang karena dilingkupi perasaan haus akan kebenaran Firman Tuhan maka ia dengan sengaja datang dalam persiapan atau Pemahaman Alkitab. Ketika mereka menemukan kebenaran Firman Tuhan tersebut, mereka menjadi sadar bahwa yang terpenting dalam hidup ini adalah mengetahui dan melakukan kehendak Tuhan. Lalu mereka menjadi orang-orang yang diliputi perasaan sukacita sehingga mereka rela menjual harta mereka untuk mendapatkan “harta yang lebih berharga” yaitu Yesus Kristus. Harta yang mereka jual bukan lagi berbicara tentang materi tetapi lebih kepada hati mereka yang dipersembahkan sepenuhnya untuk Tuhan, waktu mereka yang utama untuk Tuhan, bahkan segala materi yang mereka miliki tanpa sungkan mereka persembahkan untuk pelayanan Tuhan di dunia dsb. Itulah ciri-ciri dari kehidupan orang percaya yang telah menemukan “Harta yang terpendam dan mutiara yang berharga.”

Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,


            Sebagai anak-anak Tuhan, hidup kita seharusnya dipakai untuk mencari harta yang terpendam dan mencari mutiara yang berharga itu; hidup kita seharusnya dipakai untuk mencari Tuhan dan kebenaran FirmanNya dengan rajin membaca Alkitab setiap hari, mengikuti persekutuan-persekutuan bersama saudara seiman dan juga dalam setiap kegiatan di gereja baik itu Ibadah maupun pelayanan-pelayanan lainnya. Kita memang perlu mencari uang dsb, tapi itu semua bukanlah yang utama, karena semuanya itu hanya bersifat sementara. Marilah kita mencari Tuhan, yang jauh lebih berharga dari apapun yang ditawarkan dunia sehingga hidup kita penuh dengan damai sejahtera dan Tuhan sendirilah yang akan mencukupkan segala kebutuhan kita di dunia, amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.