Rabu, 12 Agustus 2020

PERCAYALAH (MATIUS 14:22-33)

 RENUNGAN ROHANI KATOLIK: PETRUS BERJALAN DIATAS AIR

Sesudah memberi makan lima ribu orang, Yesus menyuruh murid-murid untuk naik ke perahu mendahuluiNya ke seberang Betsaida, yaitu ke Kapernaum (Ay. 22), sementara Yesus tetap tinggal di situ seorang diri dan pergi ke sebuah bukit untuk berdoa (Ay. 23). Latar belakang mengapa Yesus menyuruh murid-murid untuk mendahuluiNya dapat kita baca dalam Yoh 6:15; setelah orang banyak sadar akan mujizat yang Yesus lakukan, mereka mau memaksa Yesus untuk menjadikan Ia  raja di Palestina. Karena Yesus tahu waktunya belum tepat, maka Yesus memilih untuk menghindar supaya tidak menimbulkan kekacauan, termasuk menghindarkan murid-murid dari bahaya yang dapat menimpa mereka.

Setelah beberapa mil dari pantai, perahu yang ditumpangi murid-murid mengalami kesusahan oleh angin sakal (Ay. 24). Murid-murid harus mendayung perahunya sekuat tenaga agar sampai ke seberang sebelum perahu mereka semakin dihantam gelombang. Melihat hal itu, kira-kira jam 3 subuh Yesus lalu datang kepada murid-murid dengan berjalan di atas air. Melihat hal itu murid-murid terkejut dan mengira Dia hantu (Ay. 25-26) tetapi Yesus lalu menyakinkan dan menenangkan mereka bahwa itu Dia (Ay. 27). Petrus salah seorang dari ke 12 murid itu hendak pergi kepada Yesus untuk memastikan bahwa benar Dia itu Yesus (Ay. 28). Yesus lalu mengajaknya “Datanglah” sehingga Petrus berjalan di atas air ke arah Yesus (Ay. 29). Namun sebelum sampai kepada Yesus, karena takut dan bimbang iapun tenggelam lalu berteriak kepada Yesus agar Yesus menolongnya (Ay.30). Yesus segera mengulurkan tanganNya untuk menolong dia dan menegurnya sebagai orang yang kurang percaya dan bimbang (Ay. 31). Yesus lalu mengangkat Petrus dan bersama-sama dengan dia  menuju perahu. Sesampainya mereka diperahu anginpun reda (Ay. 32). Melihat hal itu murid-murid yang ada di perahu lalu sujud menyembah Yesus katanya “Sesungguhnya Engkau Anak Allah” (Ay. 33).  

 Dari perikop ini, pokok-pokok Teologis yang dapat kita sampaikan yaitu :  

1.      Pertolongan Tuhan selalu datang tepat pada waktunya. Yesus tidak membiarkan murid-murid sendirian menghadapi badai kehidupan melainkan Ia selalu Ada dan bersama mereka. Karena itu percayalah kepada Tuhan

Aplikasi : Saat kita mengalami pergumulan hidup, ingatlah bahwa kita tidak pernah sendirian. Yesus selalu mengetahui dan Ia bersama-sama dengan kita melewati setiap pergumulan hidup itu. Karena itu teruslah percaya dan mempercayakan hidup kita pada tuntunan dan penyertaan Tuhan

 

2.    Yesus menegur Petrus yang takut dan bimbang sebagai gambaran kehidupan orang beriman yang takut menghadapi pergumulan hidup. Hidup kita hendaknya selalu berpusatkan pada Kristus bukan pada pergumulan hidup yang kita alami.  

Aplikasi : Selama kita memusatkan perhatian kepada Yesus, kita tidak akan merasa takut dan bimbang, kita akan kuat di dalam iman tetapi apabila kita melupakan Yesus, iman menjadi pudar dan kita tenggelam oleh karena persoalan hidup yang kita alami.

 

3.  Saat Petrus mengalami masalah, ia tahu kemana harus meminta pertolongan yaitu Yesus Kristus. Pertolongan Yesus selalu tepat pada waktunya. Saat Yesus berada di atas perahu anginpun reda  

Aplikasi : Saat kita mengalami pergumulan hidup, segeralah berseru kepada Tuhan bukan mencari pertolongan pada manusia apalagi mengandalkan diri kita sendiri. Tuhanlah yang menjadi sumber pertolongan dalam hidup kita dan biarkan Ia dengan caraNya sendiri menolong kita menghadapi pergumulan hidup ini. Saat Yesus ada dalam bahtera kehidupan kita, hati kitapun dapat tenang.  


Bahan Renungan

 

Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,

Dalam perjalanan hidup ini, kita tidak pernah terlepas dari yang namanya “persoalan.” Setiap orang dalam hidupnya selalu memiliki persoalan atau pergumulan hidup. Terkadang saat masalah atau persoalan yang satu diselesaikan muncul lagi masalah yang lain. Masalah yang kita hadapi ada yang ringan namun adapula yang berat. Karena itu ada banyak orang Kristen yang berdoa kepada Tuhan agar Tuhan menjauhkan dia dari masalah-masalah hidup. Namun toh, tetap saja masalah itu ada. Lalu apa yang seharusnya kita lakukan? Saat kita menghadapi masalah itu apakah kita lebih cenderung mengandalkan kekuatan kita ataukah mengandalkan Tuhan? Masalah itu apakah membuat kita menjadi takut dan bimbang ataukah justru membuat kita semakin berani menjalani hidup ini karena kita percaya Tuhan tak kan pernah meninggalkan kita?  

 

Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,

      Perikop bacaan kita hari ini bercerita tentang murid-murid Yesus yang juga mengalami masalah. Ketika murid-murid berada di atas perahu menuju daerah Kapernaum, perahu yang ditumpangi mereka dihantam angin sakal, yaitu angin yang bertiup dari darat ke laut sehingga murid-murid harus berjuang sekuat tenaga untuk melawan angin itu agar mereka sampai ke pinggir pantai. Pada waktu itu Yesus tidak bersama-sama dengan mereka diperahu karena Yesus telah memerintahkan mereka untuk lebih dahulu ke seberang sedangkan Yesus pergi untuk berdoa kepada Bapa di sorga. Ketika melihat murid-murid dari kejauhan sedang mengalami masalah, Yesus segera datang untuk meredakan angin tersebut. Salah seorang dari murid-murid yang ada di perahu itu yaitu Petrus, ketika melihat Yesus berjalan di atas air ia ingin pergi menemui Yesus sedangkan murid-murid yang lain terkejut, disangkanya Yesus itu hantu. Namun, karena angin yang kencang Petrus lalu menjadi takut dan bimbang sehingga ia akhirnya tenggelam. Segera ia meminta pertolongan Yesus supaya ia tidak tenggelam. Yesuspun menolongnya dan menegurnya sebagai orang yang kurang percaya dan bimbang. Lalu Yesus bersama dengan Petrus naik perahu itu dan meredakan angin itu. Anginpun reda. Melihat hal itu, murid-murid yang ada di perahupun akhirnya sujud menyembah Dia, katanya : “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”  

 

Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,

Bukankah dalam hidup ini seringkali perahu kehidupan kita juga dihantam angin kencang yang membuat kita takut dan kuatir menjalani hidup? Bukankah selama kita hidup masalah akan terus ada seolah-olah tidak pernah lepas dari kehidupan kita? Saat kita mengalami pergumulan hidup ingatlah bahwa Tuhan Yesus selalu ada. Ia tidak pernah meninggalkan kita menghadapi masalah atau pergumulan hidup itu seorang diri. Ia mau ketika kita kita diperhadapkan pada masalah itu, kita segera datang dan berseru kepada Dia seperti Petrus tapi dengan iman yang sepenuh hati agar tidak ada kebimbangan. Yesus pasti akan menolong kita. Saat Yesus berada di atas “perahu” kehidupan kita maka seberat apapun tantangan yang kita hadapi, kita akan dapat melewatinya karena kita mempunyai Tuhan yang Hidup dan berkuasa. Karena itu PERCAYALAH kepada Kristus. 


Saat Masalah Datang, Jangan Berfokus Kepada Masalah Itu,

Tapi  Percayalah kepada Tuhan, Fokuslah KepadaNya, 

Maka Hati Kitapun Tenang Menghadapinya”



Bahan Khotbah GKS Jemaat Puu Naga

Minggu, 09 Agustus 2020

Oleh Pdt. Iston Umbu Kura Lena, S.Si-Teol



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.