Rabu, 12 Agustus 2020

ALLAH MEMBERI TULAH : "NYAMUK" (KELUARAN 8:16-19)

 Komik Alkitab Anak: 10 Tulah

Penjelasan Perikop Alkitab

         Oleh karena Firaun tetap mengeraskan hatinya meskipun ia telah berjanji untuk membebaskan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir pada waktu Allah memberi tulah yang kedua berupa katak, maka sekarang datanglah tulah yang ketiga yaitu nyamuk. Dengan tongkat yang ada ditangan Harun, ia lalu memukul tongkat itu ke tanah (debu), maka debu itu menjadi nyamuk. Tulah yang ketiga ini semakin parah dari tulah-tulah sebelumnya karena di seluruh tanah Mesir penuh dengan debu tanah pada waktu itu. Oleh karena itu nyamuk-nyamuk pun ada di seluruh tanah Mesir. Tulah ini lebih banyak mendatangkan kerugian serta kerusakan daripada tulah-tulah sebelumnya. Sebab tulah ini melanda seluruh tanah Mesir. Tulah ini terjadi atau datang tanpa peringatan terlebih dahulu, oleh karena Firaun tidak mau menepati janjinya dan berkeras hati menolak untuk mendengar dan melakukan perintah Allah. Hanya pada perikop ini kita menemukan kata nyamuk/ agas (bahasa Ibraninya KHINIM). Nyamuk membawa semacam demam dan banyak menggangu orang di Timur Tengah. Menurut Philo, seorang Yahudi pada abad pertama sebelum masehi, ia mengatakan bahwa nyamuk tidak hanya menyebabkan demam tetapi juga gatal-gatal pada sekujur tubuh manusia dan hewan bahkan masuk ke dalam hidung serta telinga dan juga mata manusia dan hewan sehingga menyebabkan mata manusia atau hewan rusak. Tetapi yang menarik adalah jika pada tulah-tulah sebelumnya para ahli Mesir juga berbuat seperti yang dilakukan oleh Musa dan Harun namun pada tulah yang ketiga ini, para ahli Mesir tidak mampu untuk melakukan sama seperti yang dilakukan oleh Musa dan Harun dengan mantra-mantra mereka (Bdkn. 7:11-12,  22; 8:7). Para ahli Mesir memukulkan tongkat-tongkat mereka ke debu tanah dengan maksud untuk menciptakan nyamuk-nyamuk, tetapi saat itu mereka gagal. Kegagalan itu membuat mereka akhirnya mengakui atau berkata bahwa : “Inilah tangan Allah” (kuasa Allah). Akan tetapi Firaun tetap saja berkeras hati dengan tidak mau mendengar Firman dan ketetapan Allah yang telah disampaikan melalui Musa dan Harun, seperti yang telah difirmankan Allah sebelumnya. 

          Riwayat atau kisah tentang tulah ketiga ini cukup singkat, sederhana dan nyatalah berasal dari tulisan para imam atau sumber P (Latin Priester : Imam). Perlu kita ketahui bersama bahwa Kitab Kej – Ulangan atau yang biasa disebut Kitab Musa karena dianggap hasil karya Musa (juga disebut kitab Pentateukh), sesungguhnya berasal dari empat sumber penulis yaitu sumber Yahwist (Y) yaitu kelompok yang menyebut nama Allah dengan sebutan Yahwist dan berasal dari Israel Selatan atau Yehuda, sumber Elohist (E) yaitu kelompok penulis yang menyebut nama Allah dengan Elohim dan berasal dari Israel Utara dan sumber Deuteronomium (D atau Dh). Tidak diceritakan dalam Alkitab bagaimana tulah ini berhenti, atau apakah tulah ini akhirnya berhenti atau tidak. Namun yang pasti bahwa tulah ini terjadi karena Firaun tidak mau menepati janjinya (mendengar dan melakukan perintah Allah) dan sekaligus sebagai bukti bahwa Allah Israel lebih berkuasa daripada illah-illah orang Mesir. Melalui kisah ini marilah kita belajar untuk selalu mendengar dan melakukan apa yang dikehendaki atau difirmankan Allah dalam hidup kita.       

 

Liturgi Ibadah

1.       Sapaan Majelis jemaat

2.       Nyanyian Pembukaan KJ 457 : 1 & 5 “Ya Tuhan, Tiap Jam”

3.       Votum + Salam : Kebaktian rumah tangga saat ini biarlah jadi dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.

“Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Tritunggal, turunlah atas kita sekalian,” Amin.

4.       Nyanyian respon KJ 292 : 1 “Tabuh Gendang”

5.       Doa pelayanan Firman Tuhan

6.       Pembacaan Alkitab Rumah Tangga : Kel 8:16-19


 Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,

         Salah satu sifat manusia adalah ketika ia mendapatkan apa yang ia inginkan atau ketika keinginannya tercapai, maka manusia dengan mudahnya tidak lagi mau menepati apa yang telah ia janjikan, baik itu terhadap sesamanya atau bahkan terhadap Tuhan. Misalnya. ketika ia mengalami pergumulan (sakit) ia berjanji kepada Tuhan dan manusia bahwa jika ia dapat melewati pergumulan itu (sembuh) ia akan rajin ke gereja (lebih dekat kepada Tuhan dan lain sebagainya. Akan tetapi setelah ia melewati pergumulan itu, bukannya menepati janjinya atau hidup lebih dekat kepada Tuhan ia justru kembali kepada cara hidupnya yang menjauh dari Tuhan. Ia tidak mau mendengar dan melakukan kehendak Tuhan. Contohnya Firaun sebagaimana yang dikisahkan dalam perikop bacaan kita hari ini.

 

           Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,

          Ketika Allah memberi tulah yang kedua yaitu katak yang menimpa tanah Mesir, Firaun berjanji bahwa ia akan mendengar dan melakukan kehendak Allah Israel yaitu membiarkan umat Israel keluar dari Mesir. Maka melalui Musa dan Harun, Allahpun menghentikan tulah tersebut. Akan tetapi setelah tulah itu berhenti, Firaun justru tidak mau menepati janjinya. Ia tetap berkeras hati dengan tidak membiarkan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Akibatnya Tuhan mendatangkan tulah yang ketiga yaitu nyamuk. Allah berkata kepada Musa agar Harun memukul tongkat yang ada ditangannya ke atas tanah yang penuh debu, maka debu tanah itu seketika berubah menjadi nyamuk. Tulah ini lebih parah dari tulah katak sebab, seluruh tanah Mesir saat itu penuh dengan debu dan karena itu nyamuk-nyamuk sangat banyak memenuhi seluruh tanah Mesir. Nyamuk-nyamuk tersebut tidak hanya menyebabkan demam, gatal-gatal disekujur tubuh manusia dan binatang, tetapi nyamuk-nyamuk itu juga masuk kedalam hidung bahkan mata sehingga menyebabkan kerusakan. Bayangkan bagaimana tulah tersebut begitu menggangu dan meresahkan kehidupan orang Mesir. Tidak mau kalah, ketika ahli-ahli Mesir mencoba melakukan hal itu dengan memukul-mukul tongkat mereka ke tanah sambil mengucapkan mantra-mantra mereka, ternyata mereka tidak dapat melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Musa dan Harun (bdkn. ditulah yang pertama dan kedua mereka juga ,melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Musa dan Harun untuk menunjukan bahwa mereka dapat berbuat seperti yang dilakukan Allah Israel). Kegagalan para ahli Mesir tersebut membuat mereka akhirnya menyadari bahwa Allah orang Israel adalah Allah yang berkuasa, yang hebat. Namun meskipun Firaun telah melihat dan mengalami hal itu, tetap saja ia berkeras hati dengan tidak mau mendengar dan menuruti kehendak Allah.

             Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,

Bukankah dalam kehidupan yang kita jalani saat ini, terkadang kita berbuat atau bertindak seperti yang dilakukan Firaun? Meskipun Allah telah menegur dan memperingatkan kita melalui para hamba-hambaNya agar kita senantiasa hidup dekat dengan Dia, mendengar dan melakukan kehendakNya hati kita tetap dikeraskan? Bahkan saat Allah telah menjawab doa-doa kita sekalipun, kita tetap saja tidak mau mendekatkan diri kepadaNya malah kita berpaling dari Dia. Khususnya saat ini dengan adanya pandemi covid-19 ini, Allah sedang menegur kita agar kita kembali berpaling kepadaNya, lebih mendekatkan diri kepada Dia bukan malah semakin menjauh dari Dia. Jangan sebaliknya dengan adanya covid-19 lalu kita beralasan takut tertular sehingga kita memilih untuk stay at home dan tidak mau ke gereja. Tapi kalau pergi ketempat-tempat lain kita justru tidak merasa takut dan kuatir namun untuk datang ke rumah Tuhan kita malah takut dan kuatir. Ingat, jangan tunggu sampai Tuhan menulahi kita (menegur kita) lebih parah dari keadaan saat ini. Belajarlah untuk selalu mendengar dan melakukan kehendak Allah sehingga hidup kita senantiasa diberkati Tuhan. Tuhan memberkati kita semua, amin.

 

7.       Persembahan diiringi KJ 302 : 1-3 “Kub’ri Persembahan”

8.       Doa syukur (persembahan) dan syafaat.

9.       Nyanyian penutup  KJ 408 : 1-3 “Di Jalanku ‘Ku Diiring”

10.   Berkat : “Semoga Allah yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan menuju terang, terus berjuang dan menyertai hidup kita, dalam pengasihan anakNya Tuhan kita Yesus Kristus serta dalam naungan dan bimbingan Roh-Nya yang Kudus tetap menguatkan dan meneguhkan iman percaya kita dari saat ini sampai selama-lamanya.                                 (pemimpin dan jemaat menyanyikan lagu : Amin, amin, amin)



Bahan PART GKS Jemaat Puu Naga

Rabu-Jumat, 12-14 Agustus 2020

Oleh Pdt. Iston Umbu Kura Lena, S.Si-Teol


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.