Minggu, 14 Januari 2018

"BERJUMPA KRISTUS MEMBAWA PERUBAHAN DALAM HIDUPKU (LUKAS 19:1-10)

Hasil gambar untuk yesus makan di rumah zakheus


Bapak/Ibu/Sdr/I yang dikasihi Tuhan………………….,

Apa yang biasanya kita rasakan ketika kita berjumpa dengan seseorang, yang mungkin selama ini telah kita dengar tentang dirinya namun baru kali ini dapat berjumpa secara langsung? Pada umumnya kita akan merasa senang karena berakhirlah sudah “rasa penasaran” kita tentang orang tersebut. Bahkan perasaan bahagia itu akan nampak tercermin melalui perubahan sikap kita. Hal ini juga dialami oleh seorang yang bernama Zakheus.
Dalam perikop bacaan kita saat ini, dikisahkan bahwa adalah seorang yang bernama Zakheus. Ia tinggal disebuah kota yang bernama Yerikho. Pekerjaan sehari-harinya adalah sebagai kepala pemungut cukai (penagih pajak) dan karena itu hidupnya berkelebihan/ kaya. Sebab, pada umumnya mereka yang bekerja sebagai pemungut cukai pada waktu itu, memiliki penghasilan yang cukup besar dibandingan para pekerja lainnya. Bahkan tidak jarang pula kekayaan yang mereka miliki tidak lain didapat dari usaha mereka yang memeras warga untuk membayar pajak melebihi kewajiban masyarakat. Karena itu masyarakat sangat membenci para pemungut cukai. Tetapi Zakheus mendengar bahwa ada seorang yang bernama Yesus dari Nazareth. Ia adalah seorang yang tidak saja mampu untuk melakukan berbagai macam mujizat, namun juga mau bergaul dengan orang berdosa seperti Zakheus (karena pada waktu itu para pemungut cukai dapat dikelompokkan sebagai orang berdosa karena perbuatan mereka). Zakheuspun ingin sekali berjumpa dengan Yesus, seorang yang sangat popular pada masa itu oleh karena perbuatan-perbuatanNya yang luar biasa.
Suatu hari Zakheus mendengar bahwa Yesus sedang dalam perjalanan memasuki kota Yerikho. Tanpa membuang waktu, Zakheuspun ingin melihat dari dekat atau berjumpa dengan Yesus. Akan tetapi, karena pada waktu itu ada begitu banyak orang yang juga ingin melihat Yesus, maka Zakheus menemui kesulitan, sebab tubuhnya pendek dan karena itu pandangan matanya tidak dapat melihat Yesus karena terhalang orang banyak. Tetapi Zakheus tidak kehilangan semangat. Di dekat situ ada pohon ara, maka Zakheuspun memanjat pohon ara hendak melihat Yesus (Pohon ara adalah salah satu jenis tanaman yang memiliki cabang yang rendah sehingga mudah untuk dipanjat, termasuk oleh mereka yang bertubuh pendek seperti Zakheus). Hati Zakheuspun senang karena sekarang pandangan matanya tidak terhalang lagi oleh kerumunan orang banyak. Tetapi sesuatu terjadi diluar dugaannya. Ternyata Yesus melihat dan mengenal Zakheus dan Yesuspun berkata kepada Zakheus : “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini AKu harus menumpang di rumahmu” (Ay. 5). Hati Zakheuspun melonjak kegirangan. Tanpa membuang-buang waktu lagi ia segera turun dari pohon tersebut dan membawa Yesus kerumahnya serta melayani Yesus. Bahkan, sebagai ungkapan syukur karena Yesus mau menumpang (Baca : menginap di rumahnya), perubahan besar terjadi dalam diri Zakheus dimana dalam Ay. 8 bersabda : “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Luar biasa. Zakheus menjadi seorang yang mau berbagi terhadap orang yang membutuhkan bahkan memohon ampun jika selama melakukan pekerjaannya ada perbuatannya yang kurang patut/ layak. Dengan demikian, maka keselamatanpun terjadi dalam rumah Zakheus.
           
 Bapak/Ibu/Sdr/I yang dikasihi Tuhan………………….,

Melalui perikop ini kita dapat belajar dari Zakheus yaitu bahwa :

a.                  Ia memiliki kerinduan untuk berjumpa dengan Yesus.
b.                  Perjumpaan Zakheus dengan Yesus telah membawa perubahan dalam dirinya.
c.         Perubahan itu dinyatakan saat itu juga tanpa menunda-nunda atau menunggu waktu lain. 

Lalu bagaimana dengan diri kita sekalian? Apakah kita juga memiliki kerinduan untuk mencari dan mengalami perjumpaan dengan Yesus secara pribadi? Perjumpaan dengan Yesus tidak saja terjadi pada saat kita datang beribadah di hari minggu, melainkan juga harus dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari baik itu saat kita membuka mata dipagi melalui saat teduh pribadi bahkan sampai pada saat kita akan menutup mata dimalam hari. Pertanyaan yang patut untuk kita renungan pula yaitu : Sudahkan kita mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Yesus? Jika belum, carilah Ia selama Ia berkenan ditemui sebab, “Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Ay. 10). Sebaliknya, jika kita sudah mengalami perjumpaan dengan Yesus, apakah perjumpaan itu telah mengubahkan hidup kita? Ataukah kita masih saja terus hidup seperti manusia yang tidak mengenal Tuhan? Misalnya masih suka berkata kasar dan buruk terhadang dan tentang orang lain dan lain sebagainya!. Belajarlah dari Zakheus dimana ia tidak menunda-nunda atau menunggu waktu yang tepat untuk berubah melainkan saat itu juga ia menyatakan kesediaannya untuk berubah sehingga keselamatanpun terjadi dalam hidupnya. Selamat berjumpa dengan Tuhan Yesus secara pribadi dan biarlah perjumpaan itu membawa perubahan besar dalam hidup kita, Amin.


Oleh Vic. Iston Umbu Kura Lena, S.Si-Teol
Disampaikan dalam Khotbah Minggu, 14 Jan 2018
Di GKS Pusat Praikamaru-Mamboro-Sumba Tengah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.