Minggu, 22 Oktober 2017

HIDUP DI ZONA IMAN, BUKAN DI ZONA AMAN

Image result for musa melarikan diri dari mesir
Bacaan : Kel 2:11-22
Nats     : “Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur," (Kel 2 : 15).

Setiap manusia tentu ingin hidupnya nyaman dan aman. Menurut KBBI, nyaman berarti enak, sejuk, sedap sedangkan aman berarti bebas dari bahaya, terlindung atau tersembunyi. Ketika manusia ingin hidupnya nyaman dan aman, maka ia akan melakukan apa saja sehingga tujuannya tercapai. Demikian pula halnya dengan Musa.

Musa telah menikmati yang namanya hidup nyaman, sebab Musa telah menikmati kehidupan yang serba enak sebagai anak angkat puteri Firaun (Kel 2:10). Ia tinggal di istana yang megah serta mendapatkan segala sesuatu yang diinginkannya. Namun suatu hari ketika ia sedang berjalan-jalan di sekitar Istana untuk melihat bagaimana saudara-saudanya bekerja sebagai budak oleh orang Mesir, ia mendapati seorang Mesir memukul seorang Ibrani. Melihat perlakukan orang Mesir tersebut terhadap saudaranya, Musa lalu membunuh orang Mesir tersebut. Akibat perbuatan Musa yang membela saudaranya itu, ia harus melepaskan segala kenyamanan yang ada di istana dengan melarikan diri ketanah Midian, sebab ia takut Firaun akan membunuhnya. Demikianlah Musa melakukan sesuatu yang luar biasa. Musa rela meninggalkan zona nyamannya, sebab ia mau hidup dalam zona Iman, dengan membela saudaranya yang tertindas.

Melalui kisah ini, kita diajak untuk hidup bukan dalam zona nyaman, melainkan dalam zona iman kepada Allah. Hidup dalam zona iman berarti mau membela mereka yang lemah, mereka yang tertindas agar merekapun dapat menikmati hidup yang aman. Lakukanlah sesuatu yang patut kita lakukan untuk menolong sesama, sekalipun ada konsekuensi yang harus kita tanggung sebagai akibat dari perbuatan tersebut. Tuhan Yesus memampukan kita semua, amin.

 Renungan Warta Jemaat GKS Waikabubak
Minggu, 22 Oktober 2017
Oleh Vic. Iston U.K. Lena, S.Si-Teol




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.