Sabtu, 30 September 2017

HIDUP BERBEDA UNTUK MENYELAMATKAN

Bacaan : Kej 6:1-8
Nats     : “Tetapi Nuh menyenangkan hati TUHAN” (Alkitab BIS : Kej 6:8).


Setiap kita tentu ingin hidup senang dan menyenangkan orang lain, baik itu melalui pikiran, perkataan maupun perbuatan kita. Dengan tujuan agar kehadiran kita dapat diterima oleh orang lain. Bayangkan apa jadinya jika perilaku kita kurang atau bahkan tidak menyenangkan bagi siapapun yang ada di sekitar kita, tentu kita akan dijauhi atau bahkan ditolak. Namun pernahkan kita juga memikirkan atau merenungkan “Apa yang haruh kita lakukan untuk menyenangkan hati Tuhan?”

Nuh adalah seorang yang hidupnya menyenangkan hati Tuhan. Karena itu Firman Tuhan katakan bahwa : “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan (Kej 6:8).” Apa kuncinya sehingga Nuh mendapat kasih karunia Tuhan? Karena ia mau hidup menyenangkan hati Allah. Caranya bagaimana? Sekalipun ia hidup pada zaman yang penuh dengan kejahatan, dimana orang-orang mencari kesenangan di luar Tuhan dan tidak lagi bergantung kepada Allah, namun ia tetap menunjukan hidup yang berbeda dari orang sezamannya. Orang-orang pada zamannya menentang Allah namun Nuh tetap taat kepada Allah; mereka tidak menaruh hormat kepada Allah namun Nuh justru menunjukan penghormatan kepada Allah melalui sikap yang mau tunduk kepada perintah Allah. Puncaknya adalah ketika manusia semakin jahat, maka Allah menghapuskan manusia dari muka bumi dengan air bah, kecuali Nuh dan kaum keluarganya. Nuh bersama istrinya dan ketiga anaknya serta istri mereka masing-masing ditambah dengan sepasang dari semua jenis hewan. Mereka semua selamat oleh karena Nuh. Dengan cara hidupnya yang berbeda dari orang sezamannya, Nuh telah menjadi penyelamat kaum keluarganya. Lalu bagaimana dengan kita?

Hidup berbeda dari orang lain untuk menyenangkan hati Tuhan memang tidak mudah. Sekalipun orang di sekitar kita hidupnya tidak berkenan di hadapan Allah, tetapi biarlah kita tetap menunjukan hidup yang mau taat dan bergantung serta menaruh hormat kepada Allah. Belajarlah dari Nuh agar hidup kita dapat menyenangkan hati Tuhan. Selamat memasuki Bulan Keluarga dengan menunjukan kehidupan yang berbeda untuk menjadi penyelamat-penyelamat keluarga kita. Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin.  



Renungan Warta Jemaat GKS Pusat Waikabubak
Minggu, 1 Okt 2017
Bulan Keluarga 2017
(Oleh Vic. Iston U.K. Lena, S.Si-Teol)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.