Bapak/Ibu/Sdr/I yang dikasihi
Tuhan………………….,
Dalam hidup ini, tentu ada seseorang yang dekat dengan kita. Kedekatan kita dengan orang
tersebut dapat terjadi entah itu karena adanya hubungan darah (Kakak dengan adik) atau masih
keluarga kita, entah itu karena ikatan cinta (Suami dekat dengan istri), entah itu karena faktor kecocokan pola pandang atau sifat (Misalnya dengan teman) dan
lain sebagainya. Dan dampak dari kedekatan kita dengan orang tersebut adalah
kita lebih mengenal dia dibandingkan orang lain atau sebaliknya dia lebih
mengenal kita dibandingkan orang lain. Pertanyaannya adalah siapa orang yang paling dekat dengan kita?
Apa arti dia dalam hidup kita?
Bapak/Ibu/Sdr/I yang dikasihi
Tuhan………………….,
Perikop
bacaan kita saat ini, yang terambil dari Maz 139:1-12 juga menceritakan
tentang kedekatan Sang Pencipta, yaitu
Allah dengan ciptaanNya, yaitu Daud. Hal ini nyata melalui pengakuan
dan refleksi iman Daud, bahwa Allah dekat dengan hidupnya (Ay. 8).
Karena Allah dekat dengan hidupnya, maka Allah mengenal Daud, selalu
menyelidiki dan mengetahui pergumulan yang dialami Daud (Ay. 1 “TUHAN, Engkau
menyelidiki dan mengenal aku;). Allah tidak sekedar tahu siapa Daud,
darimana asal usulnya, tetapi Allah juga mengetahui segala yang dilakukan Daud
dalam hidupnya (Ay. 2-4) serta menuntun hidupnya bahkan menolong Daud dikala
menghadapi tantangan dan pergumulan hidup (Ay. 9-12). Bahkan Allah senantiasa
melindungi dan memberkati hidup Daud sehingga ia akhirnya menjadi Raja di
Israel (Ay. 5). Pengenalan Allah akan ciptaanNya, termasuk Daud,
membuat Daud begitu takjub terhadap Allah yang ia Imani itu (Ay.6).
Dan Daudpun menyadari bahwa ia tidak dapat lari dari Allah (Ay. 7).
Bapak/Ibu/Sdr/I yang dikasihi
Tuhan………………….,
Melalui pengakuan dan refleksi iman dari Daud ini,
kita dapat belajar 2 hal yaitu bahwa Allah dekat dengan ciptaanNya dan Allah
mengenal ciptaanNya. Sungguh luar biasa Allah kita. pertanyaan yang
patut kita renungkan saat ini yaitu : Jika Allah saja mau dekat dan mau
mengenal kita secara pribadi, mengapa kita yang adalah ciptaanNya masih menjauh
dari Allah? Saat ini, melalui perenungan kita biarlah kita mau mendekat dan
lebih sungguh-sungguh mengenal Allah dalam seluruh keberadaan kita. Mendekat
kepada Allah dapat kita lakukan melalui doa-doa kita setiap hari, melalui saat
teduh kita secara pribadi dan dalam persekutuan bersama saudara seiman sehingga
kita dapat mengenal Allah dengan lebih sungguh. Dan ketika kita mau dekat dan
mengenal Allah dengan sungguh-sungguh, maka kitapun akan takjub dengan segala kebaikanNya dalam hidup kita. Menutup renungan ini, biarlah kita juga boleh berkata melalui pujian kita kepada Allah yang berjudul "Hanya Dekat KasihMu Bapa"
Hanya dekat kasihMu Bapa
Jiwaku pun tenang
Engkau menerimaku dengan sepenuhnya
Walau dunia melihat rupa
Namun Kau memandangku
Sampai kedalaman hatiku
Refrein :
Tuhan inilah yang kumau
Kau mengenal hatiku
Jauh melebihi semua yang terdekat sekalipun
Tuhan inilah yang kumau
Kau menjaga hatiku
Supaya kehidupan memancar senantiasa
Oleh Vicaris Iston Umbu Kura Lena,
S.Si-Teol
Disampaikan
dalam Khotbah Minggu, 04 Feb 2018
Di
GKS Ranting Data-Mamboro-Sumba Tengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.