Ringkasan
Buku “The
Purpose Driven Life” Rick
Warren (Bab 14)
Menyembah Allah tidak hanya pada
saat segala sesuatu berjalan baik dalam kehidupan Anda, yakni pada saat Dia
menyediakan makanan, teman, keluarga, kesehatan dan situasi-situasi yang
bahagia. Tetapi keadaan tidak selalu menyenangkan. Lalu bagaimana Anda
menyembah Allah waktu keadaan tidak menyenangkan? Apa yang Anda lakukan ketika
Allah terasa jutaan mil jauhnya?
Tingkat penyembahan yang terdalam
adalah memuji Allah meski menderita, mengucap syukur kepadaNya pada saat
pencobaan, berharap kepadaNya ketika dicobai, berserah diri sementara menderita
dan mengasihi Dia ketika Dia terasa jauh.
Ketika Allah terasa jauh dari diri
Anda, bukan karena Ia ingin menjauh dari Anda melainkan sebuah proses dari
pengujian dan pendewasaan persahabatan Anda dengan Allah. Perasaan ditinggalkan
atau dijauhkan oleh Allah ini tidak berkaitan dengan dosa. Itu merupakan ujian
iman, salah satu ujian yang kita semua harus hadapi. Ketika Anda merasa
ditinggalkan oleh Allah tetapi Anda tetap mempercayaiNya, Anda sedang menyembah
Allah dengan cara yang terdalam.
Refleksi pribadi
Dalam relasi persahabatan kita
dengan orang lain, terkadang kita merasa bahwa sahabat-sahabat kita semakin
menjauh dari kita; mungkin karena kesibukan atau karena lagi bermasalah dengan
kita. Tetapi itu bukan berarti bahwa mereka melupakan kita. Sebab, sahabat
sejati tidak bergantung pada waktu dan tempat, Dia selalu ada meskipun jarak
memisahkan.
Hubungan kitapun dengan Allah
terkadang dirasakan bahwa Allah seolah-olah menjauh dari kita (asumsi kita
adalah karena dosa kita). Sebagai seorang sahabat, kita membutuhkan Allah untuk
selalu ada disamping kita dan menolong kita dalam menyelesaikan masalah-masalah
kita. Tetapi ketika apa yang kita harapkan berbeda dengan kenyataan yang kita
hadapi, kita tidak lagi menyembah Dia. Dan tidak sedikit dari kita yang
akhirnya meninggalkan Dia. Satu hal yang perlu kita sadari adalah, sekalipun
kita meninggalkan Dia, namun Dia tidak pernah meninggalkan kita. Satu hal yang
harus kita lakukan adalah tetap focus pada kehadiranNya dalam hidup kita
meskipun kita merasa Dia terasa jauh dari kita. Dia hanya sejauh doa. Berdoalah
dan tetap percaya pada kehadiranNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.