Ringkasan
Buku “The
Purpose Driven Life” Rick
Warren (Bab 10)
Inti dari penyembahan adalah berserah
diri. Berserah diri artinya menyerahkan diri kepada Allah. Berserah
diri disebut dengan banyak hal seperti penyucian, menjadikan Yesus Tuhan Anda,
memikul salib Anda, mati bagi diri sendiri, berserah diri kepada Roh Kudus.
Namun ada tiga penghalang yang merintangi penyerahan diri total kita kepada
Allah : Ketakutan, Keangkuhan dan Kebimbangan. Ketakutan menghalangi kita untuk berserah
diri, tetapi kasih membuang segala ketakutan. Semakin Anda menyadari betapa
besarnya Allah mengasihi Anda, semakin mudah penyerahan diri jadinya. Penghalang
kedua adalah keangkuhan kita. Kita tidak ingin mengakui bahwa kita hanyalah
makhluk ciptaan dan tidak berkuasa atas segala sesuatu. Inilah pencobaan tertua
: “Kamu akan menjadi seperti Allah,” (Kej.
3:5, AITB). Keinginan ini, yakni berkuasa penuh, merupakan penyebab dari begitu
banyak tekanan dalam hidup kita.
Apa arti berserah diri? Menyerahkan
diri kepada Allah bukan berarti pasrah secara pasif, fatalisme atau dalih untuk
bermalas-malasan. Berserah diri bukanlah menerima status quo. Tetapi bisa juga
kebalikannya : mengorbankan kehidupan Anda atau menderita demi mengubah apa yang
perlu diubah. Berserah diri paling baik ditunjukan di dalam ketaatan.
Aspek lain dari kehidupan yang penuh berserah diri adalah percaya (bnd. Abraham,
Hana, Maria). Dan teladan terbesar dari penyerahan diri adalah Yesus. Apa
untungnya Anda berserah diri? Berkat dari berserah diri yaitu ketentraman,
kemerdekaan dan mengalami kuasa Allah di dalam kehidupan Anda. Berserah diri
bukanlah cara terbaik untuk hidup; berserah diri ialah satu-satunya cara untuk
hidup. Seperti yang dikatakan oleh Firman Tuhan dalam Roma 6:13b
Serahkanlah dirimu
kepada Allah sebagai orang-orang,
yang dahulu mati,
tetapi yang sekarang hidup.
Dan serahkanlah
anggota-anggota tubuhmu kepada Allah
untuk menjadi
senjata-senjata kebenaran.
Refleksi pribadi
Kehidupan yang kita jalani di dunia
tidak semudah yang kita bayangkan; tidak semudah yang kita pikirkan dan yang
kita harapkan. Ada
banyak hal yang terkadang membuat kita merasa tidak berdaya untuk
menghadapinya, sehingga keputusasaanlah yang seringkali muncul dalam diri kita.
Hal ini bisa terjadi karena kita tidak mau berserah diri kepada Allah. Kita
hanya mengandalkan pada kekuatan dan kemampuan kita sendiri tanpa mau
melibatkan Allah dalam kehidupan kita. Berserah diri kepada Allah yaitu kita
menyerahkan kehidupan kita untuk dipimpin dan dituntun dalam kebenaran yang
memerdekakan kita dari dosa. Apabila kita menyerahkan seluruh hidup kita dalam
pimpinan Allah, maka kita tidak perlu lagi takut dan putus asa menghadapi hidup
ini. Berserah diri kepada Allah adalah inti dari seluruh tindakan penyembahan
kita kepadaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.