Amos 7 : 10-17
Ayat 14 : Jawab Amos kepada Amazia: "Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.
Ayat 15: Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan Tuhan berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.
Sahabat Kristus......
Martin Luther King, Jr, mungkin kita pernah mendengar nama tersebut atau mungkin pernah melihat fotonya!! Ia adalah
seorang pendeta di Montgomery, Alabama yang berjuang keras melawan diskriminasi ras yang terjadi di negaranya,
yaitu di Amerika. Ia lahir di Atlanta, Georgia dari keluarga Martin Luther
King, Sr dan Alberta
Williams King.
Semasa
hidupnya, ia menyaksikan adanya ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintahnya,
yaitu diskriminasi orang kulit putih terhadap orang kulit hitam (Afro).
Diskriminasi tersebut nampak dalam perlakuan pemerintah yang memberikan hak-hak
istimewa terhadap orang kulit putih, sedangkan orang kulit hitam selalu
mendapat kesulitan baik dalam bidang politik, ekonomi, social maupun budaya ( Ex :
orang kulit hitam tidak dapat duduk di kursi parlamen, orang kulit hitam
dijadikan budak, kalau menumpang bus umum, orang kulit hitam harus duduk
dibagian belakang, dll). Hal ini juga telah disahkan dalam undang-undang pemisah atau
segregation law. Melihat kenyataan ini, King lalu mengambil
sikap tegas untuk memperjuangkan keadilan bagi orang banyak, terutama mereka
yang tertindas.
Pada tanggal 4 April 1968, Martin Luther
King, jr. meninggal dunia dalam upayanya untuk
memperjuangkan hak yang sama bagi semua manusia, yaitu memperjuangkan orang
kulit hitam dinegaranya yang saat itu selalu didiskriminasi. Ia ditembak
mati di Memphis,
Tennesee. Salah satu pidatonya yang terkenal berjudul “I Have a Dream” yang diucapkan pada
tanggal 28 Agustus 1963. Pidato tersebut telah mendorong dikeluarkannya
Undang-Undang Hak Asasi Manusia oleh pemerintah Amerika pada tanggal 2 Juli
1964, yang menghapuskan diskriminasi dalam bentuk apapun dan dalam alasan apapun.
Inti pidatonya adalah :
Aku punya satu impian
Aku punya satu impian bahwa pada suatu hari,
Negara ini akan bertumbuh dan melakukan kebenaran iman yang
sesungguhnya: “kita pegang kebenaran ini sebagai sesuatu yang sangat jelas,
bahwa
semua manusia diciptakan dengan hak yang sama”……………
aku punya satu impian bahwa keempat anakku yang masih kecil,
suatu saat akan hidup di suatu negara
di mana mereka tidak didili berdasarkan warna kulit mereka
tetapi berdasarkan karakter mereka.
Martin Luther king, jr telah meninggal dunia, tetapi impiannya
untuk menghapuskan segala bentuk diskriminasi terus berlanjut sampai hari ini
di seluruh dunia. Ia adalah seorang pahlawan, pencipta perdamaian dan martir
oleh orang banyak diseluruh dunia.
Sahabat Kristus......
Ketidakadilan
sosial yang terjadi pada masa Martin luther King, jr. rupanya juga pernah
dialami oleh bangsa Israel di Utara, terutama orang-orang miskin yang dilakukan
oleh para penguasa atau para elit pada masa itu. Melihat ketidakadilan yang
terjadi di sana,
Allah lalu memanggil Amos, untuk memberikan peringatan kepada mereka bahwa mereka
akan mengalami kehancuran akibat perbuatannya, yang hidup di luar kehendak
Allah.
Amos
bekerja sebagai nabi dan bernubuat di Israel Utara, menjelang akhir
pemerintahan raja Yerobeam II (786-746). Mengenai dirinya, dalam Amos I
:1 dikatakan bahwa :
Ia adalah seorang peternak (yang
juga "pemungut buah ara hutan",lih.
Am 7:14) dari
Tekoa,
sebuah
desa Yehuda sekitar 20 km, di sebelah selatan Yerusalem. Ia muncul
sebagai seorang nabi yang dipanggil Allah untuk menjadi nabi di Kerajaan Utara
pada masa pemerintahan raja Yerobeam II raja
Israel (786-746). Di situ ia
memberitahukan bahwa keraaan Israel Utara akan hancur bersama dengan seluruh
istana Raja ( Amos 7;7-9). Kehancuran itu akan merupakan akhir dari Kerajaan
Utara ( Amos 8:2) yang akan terjadi dalam bentuk kekalahan militer yang disusul
oleh pembuangan seluruh penduduk negeri ( Amos 4:2-4; 6:7-8 ). Kehancuran itu
ditegaskan lagi melalui
lima
penglihatan yang diterima Amos ( Amos 7:1-3; 4-6, 7-9; 8:1-3; 9:1-4).
Ketika Amos bernubuat kepada Kerajaan
Utara pada pertengahan abad ke-8 SM, bangsa
itu secara lahiriah berada di puncak perluasan wilayah, stabilitas politik dan
kemakmuran nasional, tetapi secara batiniah sudah bobrok ( mereka sedang
menikmati masa-masa kejayaannya, terutama dibidang ekonomi. Juga bidang politik
dan militer, mereka mencapai kemajuan yang pesat). Kemunafikan dan penyembahan
berhala sudah merata, masyarakat hidup mewah secara berlebihan, kebejatan
merajalela, sistem peradilan rusak dan penindasan orang miskin merupakan
kebiasaan umum. Akan tetapi mereka melupakan satu hal, yaitu keadilan sosial. Di Israel terjadi ketidakadilan sosial yang tinggi dikalangan rakyat (orang
miskin) sebagai akibat kekuasaan elit dikalangan istana. Amos lalu mengkritik
pemerintahan Yerobeam II yang mendatangkan penderitaan bagi rakyat terutama
kaum miskin. Pada masa itu terjadi berbagai kekerasan, ketidakadilan sosial
yang menyebabkan Amos menyampaikan nubuatannya kepada para elit atau penguasa
di sana, bahwa Allah akan mengadakan peperangan dan pembalasan atas mereka
sebagai akibat dari tindakan penindasan yang mereka lakukan terhadap masyarakat
miskin dan mengubah semua pesta pora mereka menjadi ratapan kematian.
Dalam rangka mengikuti panggilan Allah, Amos
pergi ke Betel, tempat tinggal raja Yerobeam II dan pusat agama yang dibanjiri
para penyembah. Di sanalah Amos dengan berani memberitakan berita keadilan, kebenaran
dan hukuman ilahi karena dosa kepada umat yang tidak mau mendengarkan apa yang
dikatakan Tuhan kepada mereka. Hal ini supaya mereka dapat sadar kembali akan
apa yang telah mereka lakukan.
Amos memberitakan sesuatu yang baru
bagi Israel, yaitu Allah
akan menghukum bangsaNya; hari Tuhan bukanlah suatu hari keselamatan bagi Israel,
melainkan hari pengadilan dan penghukuman. Namun ia malah diusir dari Betel,
karena dianggap sebagai “pelihat’ yang mau mencari keuntungan atau bayaran
dengan cara bernubuat. Apa yang
dinubuatkan Amos, memang benar-benar terjadi. Dua tahun sesudah nubuatannya
terjadi gempa bumi dan beberapa tahun kemudian, pada thn 722 BCE Israel Utara
benar-benar hancur ditangan penguasa Assyria
dibawah pemerintahan Sargon II.
Ditengah
masyarakat yang seperti itulah Amos harus menyampaikan kebenaran firman Allah
bahkan keadilan Allah.
Sahabat Kristus......
Setiap kita, sadar atau tidak sadar bahwa kita
mempunyai suatu tugas dan tanggungjawab yang besar, yang diberikan Tuhan kepada
kita. Tugas dan tanggungjawab tersebut adalah kita dipanggil atau dituntut
untuk menjadi orang Kristen yang mau menyuarakan suara “kenabian” di
tengah-tengah kehidupan bersama atau masyarakat, seperti yang dilakukan
Amos dan Martin Luther King, jr.
Menyuarakan suara “kenabian” berarti kita menyuarakan
apa yang diinginkan Allah dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Menyampaikan
suara “kenabian” kita tidak harus menjadi seorang hamba Tuhan, pendeta, pekabar injil atau seorang nabi, seorang yang pandai bernubuat, fasih
berkhotbah dan sebagainya, baru kita mau menyuarakan suara “kenabian.” Suara
“kenabian” tersebut dapat kita sampaikan lewat perbuatan dan pekerjaan kita
sehari-hari yang mendatangkan berkat bagi orang lain, artinya kita
bukan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Ketika kita menciptakan keadilan,
ketika kita mengasihi orang lain, ketika kita berbuat benar, ketika kita
menghargai orang dan lain sebagainya, maka kita telah menyerukan suara “kenabian.”
Suara kenabian tidak hanya kita
sampaikan bagi orang lain saja, tetapi
suara kenabian itu juga diarahkan bagi diri kita sendiri. Misalnya,
ketika kita melakukan sesuatu dan membuat kesalahan pada orang lain dan kita
menyadari hal itu serta kita mau merubahnya, maka saat itu kita telah
mendengarkan suara “kenabian” bagi diri pribadi kita.
Suara kenabian juga tidak hanya bagi
diri kita sendiri saja, tetapi bagi orang lain. Hal ini dapat kita lakukan
pertama-tama dalam keluarga kita; ketika dalam keluarga kita terjadi
ketidakadilan seperti orang tua yang terlalu otoriter, pilih kasih dalam
memberikan kasih sayang kepada anak, kekerasan dalam rumah tangga (suami yang
kurang menghargai istri atau sebaliknya), anak yang kurang mendengarkan nasihat orang tua,
sesama saudara yang kurang menghargai atau saling mengasihi dan lain sebagainya,
maka kita harus berani untuk menyampaikan suara kenabian sehingga kita dapat
hidup dalam damai sejahtera Allah. Baru setelah itu, kita dapat menyampaikan
suara kenabian itu dalam kehidupan bermasyarakat atau orang lain.
Sahabat Kristus......
Lewat pembacaan kita hari ini, kita dingatkan kembali oleh Tuhan supaya
kita mau menerima dan melaksanakan panggilan kita (sama seperti Amos &
Martin luther king, jr.) yaitu menyerukan suara “kenabian”dan jangan takut
untuk melakukan hal tersebut, sebab
Tuhan, Dia yang memberikan tugas dan tanggungjawab tersebut akan senantiasa
menyertai kita, sehingga kita dimampukan untuk melakukan hal tersebut.
Kalau kita dipanggil untuk memberitakan kebenaran Allah bagi sesama kita, maka
kita harus melakukannya. Panggilan itu
harus kita terima dan kita lakukan sebagai rasa syukur kita atas anugrah
keselamatan yang telah diberikan Tuhan kepada kita.
Pertanyaan bagi kita semua, apakah kita
mau menerima panggilan Allah untuk menyampaikan suara “kenabian” di tengah
kehidupan kita? Allah memakai kita bukan karena kemampuan yang kita miliki,
tetapi Allah mau memakai setiap kita yang mau bersedia memberikan dirinya
dipakai sebagai penyambung lidah Allah.
Selamat berkarya dan biarkanlah Allah memakai kita semua untuk menyampaikan suara
kenabianNya. Tuhan Memberkati kita semua….