Bapak/Ibu/ Sdr/I yang terkasih
dalam Tuhan Kita Yesus Kristus………………………………………………….
Kita mungkin pernah
mendengar ada orang yang berkata bahwa dia tidak “mendapatkan” sesuatu dari
Firman yang didengarkan hari ini melalui khotbah yang disampaikan oleh pendeta
atau pelayan Firman ketika ia meninggalkan gedung gereja selepas kebaktian.
Atau jangan-jangan kita sendiripun pernah mengalaminya? Benarkah kita tidak
mendapatkan sesuatu dari pemberitaan Firman Tuhan yang kita dengar? Atau
jangan-jangan kita sendiri yang telah menutup pintu hati atas pemberitaan
Firman itu lalu kita mulai menyalahkan sang pengkhotbah?
Bapak/Ibu/ Sdr/I yang terkasih
dalam Tuhan Kita Yesus Kristus…………………………………………………
Yes 55:1-13 adalah suatu Firman yang
datang kepada umat Israel yang sedang berada dalam pembungan di Babel. Melalui
nabi Yesaya, Tuhan menyampaikan kabar keselamatan bagi umatNya Israel, bahwa Ia
akan membebaskan mereka dari penjajahan bangsa Babel pada waktu itu. Dan apa
yang disampaikan Tuhan melalui nabi Yesaya akan digenapi. Firman Tuhan ini
tidak akan kembali dengan sia-sia. Hal ini digambarkan seperti hujan dan salju
yang turun dari langit dan tidak akan kembali ke situ melainkan akan turun ke
bumi dan membuat subur segala tumbuh-tumbuhan yang ada di bumi. Demikian pula
halnya Firman Tuhan. Apa yang keluar dari mulut Allah tidak akan kembali dengan
sia-sia melainkan Firman itu akan memberi “kehidupan” bagi setiap orang yang
mau mendengarkan dan menerimanya. Firman Tuhan akan dan pasti digenapi seturut
kehendak Tuhan (Ay.10-11). Tanda bahwa Firman Tuhan ini tidak akan kembali
dengan sia-sia yaitu bahwa umat Israel akan keluar dari Babel dengan perasaan
yang penuh sukacita. Mereka akan kembali ke tanah asal mereka dengan penuh
sorak-sorai karena Tuhan semesta alam menyelamatkan mereka (Ay.12). Segala
penderitaan dan pergumulan yang dialami selama pembuangan di Babel (yang
digambarkan sebagai semak duri; kehidupan yang tertekan dan terhimpit) akan
diganti dengan kehidupan yang penuh kemakmuran (dalam bacaan ini dipakai kiasan
pohon sanobar, sejenis pohon pinus yang daunnya hijau dan batangnya biasa
digunakan sebagai bahan bangunan; artinya umat Israel akan kembali menata dan
membangun kehidupan mereka sesudah pembuangan di Babel). Kemurahan Allah akan
dialami oleh umat Israel dimana Allah akan membawa mereka kembali ke Yerusalem.
Dalam Firman Tuhan ini dipakai kiasan “sebagai ganti pohon kecubung” (sejenis
tanaman berbunga yang berbentuk terompet yang besar) akan tumbuh pohon murad
(pohon murad biasa digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan dan produk
kecantikan). Kemurahan Allah tidak hanya membebaskan umatNya dari segala
penderitaan tetapi Ia juga akan memulihkan (membalut hati umat yang penuh
kekecewaan dan kepedihan karena beban hidup) kehidupan mereka (Ay.13). Namun
yang harus dilakukan oleh umat Israel saat itu adalah mencari Tuhan dan berseru
kepada-Nya serta meninggalkan segala kehidupan yang penuh dengan dosa. Sebab
Allah akan memberi mereka pengampunan karena Ia mengasihi umat-Nya (Ay. 6-7).
Memang hal ini tidak dapat dimengerti oleh umat Israel dengan sepenuhnya, sebab
mereka berkata bahwa : “Jika kami adalah umat pilihan Tuhan, mengapa Ia
membiarkan kami hidup dalam pembungan dan penderitaan di Babel.” Tetapi seperti
tingginya langit dari bumi, demikianlah terkadang kita tidak mampu menyelami
dan memahami seluruh rancangan dan tindakan Allah dalam hidup umat-Nya (Ay.
8-9). Tetapi satu hal yang pasti bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya
berjalan sendirian. Sekalipun umat seringkali tidak taat dan meninggalkan Tuhan,
tetapi Ia tidak pernah sedikitpun meninggalkan umatNya. Terkadang Tuhan
seolah-olah jauh dari kehidupan kita dan sepertinya Ia tidak perduli dengan
segala penderitaan dan pergumulan hidup yang kita alami. Akan tetapi
sesungguhnya Tuhan sedang memberi kita waktu untuk merenungkan kehidupan yang
sudah kita jalani dan Dia sedang menanti kita untuk kembali kepada-Nya. Hal ini
terbukti dalam kehidupan umat Israel pada waktu itu dimana akhirnya melalui
Raja Persia, Koresh, Tuhan membawa pulang atau membawa kembali umatNya ke
Yerusalem (Baca Yes 56-66).
Benarlah apa yang dikatakan oleh Firman
Tuhan bahwa setiap Firman yang keluar dari mulut Tuhan pasti terlaksana. Firman
Tuhan itu tidak akan kembali dengan sia-sia.
Bapak/Ibu/ Sdr/I yang terkasih dalam
Tuhan Kita Yesus Kristus…………………………………………………
Mungkin saat ini
kehidupan kita sama seperti umat Israel pada waktu itu. Hidup kita saat ini
sedang ada dalam berbagai macam pergumulan yang membuat kita kehilangan
semangat dan sukacita dalam menikmati hari-hari hidup yang masih Tuhan
percayakan. Entah itu karena masalah di tengah rumah tangga kita masing-masing (ketidaksetiaan dan ketidakharmonisan salah
satu anggota keluarga kita), masalah di tengah kehidupan bermasyarakat (orang-orang terus menjelekkan atau
menggosipkan diri kita), di lingkungan pekerjaan (rekan kerja yang berusaha menjatuhkan atau selalu mencari-cari
kesalahan kita) dan bahkan dalam kehidupan bergereja (orang-orang yang
menolak pelayanan Firman Tuhan). Lebih khususnya di tengah pandemi covid-19
yang membuat dunia berada diambang kekacauan dan kitapun terkena dampak dari
situasi ini. Di tengah situasi yang kita hadapi saat ini, yang harus kita
lakukan adalah datang kepada Tuhan, berseru kepada-Nya serta meninggalkan
segala kehidupan kita yang selama ini mendukakan hati Tuhan serta berbalik
kepada-Nya. Mungkin saat ini, ketika kita datang beribadah kepada
Tuhan, ada pergumulan-pergumulan yang sedang kita hadapi. Bawalah kepada Tuhan
dan percayalah, saat kita datang kepada Tuhan, Dia akan menyambut kita dengan
penuh sukacita, saat kita berseru kepadaNya, Ia akan mendengarkan setiap
jeritan dan keluh kesah kita. Ia akan memulihkan keadaan kita. Sehingga ketika
kita keluar dari rumah Tuhan hari ini, kita tidak akan pulang lagi dengan
perasaan yang sedih melainkan dengan hati yang penuh sukacita. Maz 126:4-6 yang juga sebagai nats pembimbing
kita hari ini berkata : “Orang yang berharap kepada Tuhan di tengah penderitaan
yang ia alami, Tuhan pasti akan pulihkan.” Dan FirmanNya tidak akan kembali dengan
sia-sia. Pasti akan digenapi dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati kita
semua.
Bahan Khotbah GKS Jemaat Puu Naga
Minggu, 12 Juli 2020
Oleh Pdt. Iston Umbu Kura Lena, S.Si-Teol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.