Bapak,
Ibu, Saudara/I yang terkasih di dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,
Berdasarkan
informasi resmi yang disampaikan oleh gugus tugas percepatan penanganan
covid-19 di Indonesia, bahwa sampai dengan tanggal 15 Mei 2020 Pk. 18.02 WIB di
Indonesia yang positif corona ada 16.496 orang, yang sembuh 3.803 orang dan
yang meninggal ada 1.076 orang (sumber: https://www.covid19.go.id/situasi-virus-corona/). Bahkan dari data tersebut ada 2 orang
pasien yang positif berasal dari Sumba Timur (sumber dari facebook : SERGAP.ID).
Artinya bahwa setiap hari selalu ada penambahan jumlah orang baik yang positif,
yang sembuh maupun yang meninggal. Pemerintah dan berbagai pihak terkait memang
telah melakukan upaya pencegahan dan pengobatan serta berusaha menekan agar
data tersebut tidak terus bertambah setiap hari. Namun kenyataannya sampai
dengan saat ini virus tersebut masih ada di muka bumi dan kita tidak tahu
dengan pasti kapan virus ini akan musnah atau mungkin selamanya akan tetap ada
di tengah dunia ini. Takut, cemas, kuatir, panik dan berbagai macam perasaan
lainnya terus berkecamuk dalam pikiran kita. Lalu apa yang harus kita lakukan
saat ini, khususnya sebagai anak-anak Tuhan di tengah situasi yang demikian?
Bapak,
Ibu, Saudara/I yang terkasih di dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,
Ketika
Tuhan Yesus menyadari bahwa waktunya sudah dekat (merujuk pada penderitaan dan
kematian-Nya) dan Ia harus meninggalkan murid-muridNya kembali ke sorga, Yesus
memberikan nasihat-nasihat kepada mereka agar mereka senantiasa memegang
dan melakukan perintahNya (Ay.15), sebagai wujud tindakan kasih mereka
kepada Yesus Kristus (Ay. 21). Murid-murid harus taat dan patuh pada perintah
Tuhan serta melakukannya dalam kehidupan mereka sehari-hari meskipun Tuhan
Yesus tidak lagi bersama-sama dengan mereka nanti. Hal ini Yesus sampaikan
kepada murid-muridNya karena Yesus sendiripun telah menunjukan ketaatan atau
kepatuhanNya terhadap perintah Allah Bapa di sorga sebagai wujud nyata tindakan
kasihNya kepada Bapa di sorga. Yesus tahu bahwa tidak mudah bagi murid-murid
untuk melakukan apa yang Yesus perintahkan. Karena itu Yesus berjanji bahwa Ia akan
meminta kepada Bapa di sorga seorang Penolong
yaitu Roh Kudus (Ay. 16) untuk tinggal bersama murid-murid. Kata Penolong di
sini diterjemahkan dari kata Yunani : parakletos yang artinya seseorang
yang dipanggil datang untuk menolong pada saat kesulitan atau kesusahan. Ia
yang akan menyertai murid-murid dalam menjalani kehidupan di tengah dunia serta
memampukan (menolong) murid-murid melakukan perintah Tuhan. Roh Kudus akan diam
(tinggal) dihati murid-murid sehingga
murid-murid dapat menyampaikan kebenaran firman Tuhan di tengah dunia bahwa
Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruslamat (Roh Kudus disebut juga Roh
Kebenaran, Ay, 17).
Mendengar
perkataan Yesus tersebut, murid-murid tentu menyadari atau mungkin memiliki
firasat bahwa Yesus akan segera pergi meninggalkan mereka dan karena itu mereka
menjadi gelisah hati (Yoh 14:1). Akan tetapi Yesus menguatkan dan meneguhkan
mereka bahwa Yesus akan datang kembali. Ia tidak akan membiarkan
murid-murid menjadi yatim piatu (merasa
sendirian) menjalani kehidupan di tengah dunia ini (Ay.18). Yah tidak lama
lagi Yesus memang akan pergi (melalui kematian-Nya) dan dunia tidak akan
melihat Dia lagi, namun murid-murid akan melihat Ia kembali (menunjuk pada kebangkitan
Yesus). Murid-murid akan melihat Yesus kembali (dengan mata iman) karena Dia
akan Hidup dan murid-muridpun akan hidup (artinya hidup secara rohaniah :
berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Tuhan), Ay.19. Karena itu Yesus
beberapa kali menampakan diri kepada murid-muridNya sebelum Ia terangkat ke sorga
agar murid-murid tetap percaya dan tetap teguh dalam iman kepada Kristus Yesus.
Kebangkitan
Yesus memberi murid-murid keberanian untuk terus melanjutkan
hidup dan bersaksi tentang kebenaran Firman Tuhan, kebangkitan Yesus memberi
kepastian hidup sehingga murid-murid tidak perlu cemas dan gelisah
dalam menghadapi situasi dan kondisi yang serba tidak menentu, kebangkitan
Yesus memberi jaminan bagi murid-murid bahwa Ia akan selalu menyertai
mereka melalui Roh Kudus sehingga murid-murid tidak perlu kuatir lagi dengan
berbagai persoalan dan pergumulan hidup. Yang perlu dilakukan oleh murid-murid
adalah terus berpegang pada janji Tuhan dan melakukan perintahNya sebagai wujud
kasih kepada Kristus. Dengan demikian maka Kristus diam di dalam kita (Ay.20).
Bapak,
Ibu, Saudara/I yang terkasih di dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,
Di
tengah situasi dan kondisi yang kita alami saat ini, khususnya karena pandemi
covid-19, kita diperhadapkan dengan berbagai macam persoalan dan pergumulan
hidup yang tentunya berdampak baik itu dalam kehidupan keluarga kita (terjadi
gesekan atau konflik antara sesama anggota keluarga), pekerjaan (tidak bebas beraktivitas lagi atau bahkan
kehilangan pekerjaan), ekonomi (beban
hidup yang terus meningkat), sosial (tidak
dapat berjumpa dengan teman atau keluarga), bahkan dalam kehidupan
bergereja (kita harus ibadah di rumah tangga masing-masing bukan di gereja). Namun
ingatlah bahwa meskipun hidup kita saat ini penuh kesulitan dan kesusahan,
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ia selalu menyertai dan memampukan kita
dalam menghadapi dan menjalani pergumulan itu dengan pertolongan RohNya yang
Kudus. “Sebab Aku Hidup dan Kamupun Akan
Hidup” Tetap taat dan lakukan perintah Tuhan serta patuh pada himbauan
pemerintah. Kiranya kuasa kebangkitan Kristus terus menguatkan, memampukan,
menopang dan meneguhkan kita, Tuhan memberkati kita semua amin.
Renungan Ibadah Minggu, 17 Mei 2020
GKS Jemaat Puu Naga
Oleh Pdt. Iston Umbu Kura Lena, S.Si-Teol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.