Sesudah memberi makan lima ribu orang,
Yesus menyuruh murid-murid untuk naik ke perahu mendahuluiNya ke seberang
Betsaida, yaitu ke Kapernaum (Ay. 22),
sementara Yesus tetap tinggal di situ seorang diri dan pergi ke sebuah bukit
untuk berdoa (Ay. 23). Latar
belakang mengapa Yesus menyuruh murid-murid untuk mendahuluiNya dapat kita baca
dalam Yoh 6:15; setelah orang banyak sadar akan mujizat yang Yesus lakukan,
mereka mau memaksa Yesus untuk menjadikan Ia raja di Palestina. Karena Yesus tahu waktunya
belum tepat, maka Yesus memilih untuk menghindar supaya tidak menimbulkan
kekacauan, termasuk menghindarkan murid-murid dari bahaya yang dapat menimpa
mereka.
Setelah beberapa mil dari pantai, perahu
yang ditumpangi murid-murid mengalami kesusahan oleh angin sakal (Ay. 24). Murid-murid harus mendayung
perahunya sekuat tenaga agar sampai ke seberang sebelum perahu mereka semakin
dihantam gelombang. Melihat hal itu, kira-kira jam 3 subuh Yesus lalu datang
kepada murid-murid dengan berjalan di atas air. Melihat hal itu murid-murid terkejut
dan mengira Dia hantu (Ay. 25-26) tetapi
Yesus lalu menyakinkan dan menenangkan mereka bahwa itu Dia (Ay. 27). Petrus salah seorang dari ke
12 murid itu hendak pergi kepada Yesus untuk memastikan bahwa benar Dia itu
Yesus (Ay. 28). Yesus lalu
mengajaknya “Datanglah” sehingga
Petrus berjalan di atas air ke arah Yesus (Ay.
29). Namun sebelum sampai kepada Yesus, karena takut dan bimbang iapun
tenggelam lalu berteriak kepada Yesus agar Yesus menolongnya (Ay.30). Yesus segera mengulurkan
tanganNya untuk menolong dia dan menegurnya sebagai orang yang kurang percaya
dan bimbang (Ay. 31). Yesus lalu mengangkat Petrus dan bersama-sama dengan dia menuju perahu. Sesampainya mereka diperahu
anginpun reda (Ay. 32). Melihat hal
itu murid-murid yang ada di perahu lalu sujud menyembah Yesus katanya
“Sesungguhnya Engkau Anak Allah” (Ay.
33).
Dari perikop ini, pokok-pokok Teologis yang dapat kita sampaikan yaitu :
1. Pertolongan
Tuhan selalu datang tepat pada waktunya. Yesus tidak membiarkan murid-murid
sendirian menghadapi badai kehidupan melainkan Ia selalu Ada dan bersama
mereka. Karena itu percayalah kepada Tuhan
Aplikasi : Saat kita mengalami pergumulan hidup, ingatlah bahwa kita tidak
pernah sendirian. Yesus selalu mengetahui dan Ia bersama-sama dengan kita
melewati setiap pergumulan hidup itu. Karena itu teruslah percaya dan
mempercayakan hidup kita pada tuntunan dan penyertaan Tuhan
2. Yesus menegur
Petrus yang takut dan bimbang sebagai gambaran kehidupan orang beriman yang
takut menghadapi pergumulan hidup. Hidup kita hendaknya selalu berpusatkan pada
Kristus bukan pada pergumulan hidup yang kita alami.
Aplikasi : Selama kita memusatkan perhatian kepada Yesus, kita tidak akan
merasa takut dan bimbang, kita akan kuat di dalam iman tetapi apabila kita
melupakan Yesus, iman menjadi pudar dan kita tenggelam oleh karena persoalan
hidup yang kita alami.
3. Saat
Petrus mengalami masalah, ia tahu kemana harus meminta pertolongan yaitu Yesus
Kristus. Pertolongan Yesus selalu tepat pada waktunya. Saat Yesus berada di
atas perahu anginpun reda
Aplikasi
: Saat kita mengalami pergumulan hidup, segeralah
berseru kepada Tuhan bukan mencari pertolongan pada manusia apalagi
mengandalkan diri kita sendiri. Tuhanlah yang menjadi sumber pertolongan dalam
hidup kita dan biarkan Ia dengan caraNya sendiri menolong kita menghadapi
pergumulan hidup ini. Saat Yesus ada dalam bahtera kehidupan kita, hati kitapun
dapat tenang.
Bahan Renungan
Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,
Dalam perjalanan hidup ini, kita tidak pernah
terlepas dari yang namanya “persoalan.” Setiap orang dalam hidupnya selalu
memiliki persoalan atau pergumulan hidup. Terkadang saat masalah atau persoalan
yang satu diselesaikan muncul lagi masalah yang lain. Masalah yang kita hadapi
ada yang ringan namun adapula yang berat. Karena itu ada banyak orang Kristen
yang berdoa kepada Tuhan agar Tuhan menjauhkan dia dari masalah-masalah hidup.
Namun toh, tetap saja masalah itu ada. Lalu apa yang seharusnya kita lakukan?
Saat kita menghadapi masalah itu apakah kita lebih cenderung mengandalkan
kekuatan kita ataukah mengandalkan Tuhan? Masalah itu apakah membuat kita
menjadi takut dan bimbang ataukah justru membuat kita semakin berani menjalani
hidup ini karena kita percaya Tuhan tak kan pernah meninggalkan kita?
Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,
Perikop
bacaan kita hari ini bercerita tentang murid-murid Yesus yang juga mengalami
masalah. Ketika murid-murid berada di atas perahu menuju daerah Kapernaum,
perahu yang ditumpangi mereka dihantam angin sakal, yaitu angin yang bertiup
dari darat ke laut sehingga murid-murid harus berjuang sekuat tenaga untuk
melawan angin itu agar mereka sampai ke pinggir pantai. Pada waktu itu Yesus
tidak bersama-sama dengan mereka diperahu karena Yesus telah memerintahkan
mereka untuk lebih dahulu ke seberang sedangkan Yesus pergi untuk berdoa kepada
Bapa di sorga. Ketika melihat murid-murid dari kejauhan sedang mengalami
masalah, Yesus segera datang untuk meredakan angin tersebut. Salah seorang dari
murid-murid yang ada di perahu itu yaitu Petrus, ketika melihat Yesus berjalan
di atas air ia ingin pergi menemui Yesus sedangkan murid-murid yang lain
terkejut, disangkanya Yesus itu hantu. Namun, karena angin yang kencang Petrus
lalu menjadi takut dan bimbang sehingga ia akhirnya tenggelam. Segera ia
meminta pertolongan Yesus supaya ia tidak tenggelam. Yesuspun menolongnya dan
menegurnya sebagai orang yang kurang percaya dan bimbang. Lalu Yesus bersama
dengan Petrus naik perahu itu dan meredakan angin itu. Anginpun reda. Melihat
hal itu, murid-murid yang ada di perahupun akhirnya sujud menyembah Dia,
katanya : “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”
Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Tuhan Kita Yesus Kristus,
Bukankah dalam hidup ini seringkali perahu
kehidupan kita juga dihantam angin kencang yang membuat kita takut dan kuatir
menjalani hidup? Bukankah selama kita hidup masalah akan terus ada seolah-olah
tidak pernah lepas dari kehidupan kita? Saat kita mengalami pergumulan hidup
ingatlah bahwa Tuhan Yesus selalu ada. Ia tidak pernah meninggalkan kita
menghadapi masalah atau pergumulan hidup itu seorang diri. Ia mau ketika kita
kita diperhadapkan pada masalah itu, kita segera datang dan berseru kepada Dia
seperti Petrus tapi dengan iman yang sepenuh hati agar tidak ada kebimbangan.
Yesus pasti akan menolong kita. Saat Yesus berada di atas “perahu” kehidupan kita maka seberat apapun tantangan yang kita
hadapi, kita akan dapat melewatinya karena kita mempunyai Tuhan yang Hidup dan
berkuasa. Karena itu PERCAYALAH kepada Kristus.
Saat Masalah Datang, Jangan Berfokus Kepada Masalah Itu,
Tapi Percayalah kepada Tuhan, Fokuslah KepadaNya,
Maka Hati Kitapun Tenang Menghadapinya”
Bahan Khotbah GKS Jemaat Puu Naga
Minggu, 09 Agustus 2020
Oleh Pdt. Iston Umbu Kura Lena, S.Si-Teol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.