Bacaan
: Ester 4:1-17
Nats : “Siapa tahu, mungkin justru untuk saat
yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu." (Ester 4 : 14d).
Pernahkah
kita bertanya dalam diri kita : Mengapa Allah menempatkanku di sini? Mengapa
aku dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang seperti ini? Mengapa aku bekerja
di tempat ini? Sudahkah kita menemukan jawabannya atau kita masih mencarinya?
Mungkin ini juga yang dialami oleh ratu Ester pada waktu itu.
Nama
Ester berarti bintang. Kemungkinan besar nama ini berasal dari kata Persia
sedangkan nama Ibraninya adalah Hadasa. Ia adalah seorang Yahudi. Dalam Alkitab tidak disebutkan nama
ayahnya, namun ibunya yang bernama Abihail adalah saudara ayah Mordekhai, ayah
angkat Ester. Ia diangkat menjadi anak oleh Mordekhai setelah kedua orang
tuanya meninggal. Kemudian Mordekhai membawanya ke Susan, ibu kota Persia. Di
sanalah ia mendapat kesempatan untuk mengikuti pemilihan ratu dan terpilih
menjadi permaisuri Raja Ahasyweros. Namun, seorang yang bernama Haman, sangat
membenci Mordekhai dan berencana untuk membunuh seluruh orang Yahudi di Persia
oleh karena Mordekhai. Mendengar hal itu Mordekhai lalu memberitahukan hal
tersebut kepada Ester agar Ester memberitahukan hal tersebut kepada raja.
Tetapi Ester tidak tahu harus berbuat apa, sebab sekalipun ia telah menjadi
ratu namun ia tidak dapat begitu saja bertemu dengan raja, kecuali atas
panggilan raja dan siapapun yang melanggar aturan tersebut hukumannya adalah
hukuman mati. Di tengah kebimbangan yang dialami oleh Ester, Mordekhai justru
menyadarkan Ester bahwa “Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang
seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu." (Ester 4 : 14d). Dan
setelah merenungkan perkataan tersebut, Ester pun melakukan sesuatu yang
akhirnya menyelamatkan bangsanya dari tindakan Haman dengan memberanikan
dirinya menghadap raja serta mempertaruhkan nyawanya.
Melalui
kisah ini kita dapat melihat bahwa Allah mempunyai tempat bagi Ester yaitu agar
ia menjadi Ratu Raja Ahasyweros sehingga ia dapat menyelamatkan bangsanya. Demikian
juga hal nya dengan kita. Allah menempatkan kita di tengah dunia ini, baik itu
di tengah keluarga, sesama, di tempat kita bekerja, di Waikabubak bahkan
di manapun kita berada, karena Allah mau kita menjadi penyelamat atau penolong
bagi siapapun termasuk bagi bangsa dan Negara kita tercinta Indonesia. Dengan demikian hidup
kita dapat menjadi berkat bagi orang di sekitar kita. Jika Allah mempunyai tempat bagi Ester, maka Allahpun mempunyai tempat
bagimu. Selamat hari minggu Tuhan Yesus memberkati.
“Di
mana kau berada sekarang,
di
situlah Allah menandai peta untukmu.”
Renungan Warta Jemaat GKS Waikabubak
Minggu 8 Oktober 2017
Oleh Vic. Iston Umbu Kura Lena, S.SI-Teol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.