Bacaan
: Kej 37:1-11; Kej 45:4-7
Nats : “Pada suatu malam Yusuf bermimpi, dan
ketika ia menceritakan mimpinya itu kepada abang-abangnya, mereka bertambah
benci kepadanya," (ALKITAB BIS Kej 37 : 5).
“Gantungkan
cita-cita anda setinggi langit,” demikianlah sebuah
peribahasa yang mungkin pernah kita dengar, yang mana peribahasa ini
mengingatkan kita agar memiliki cita-cita atau impian setinggi-tingginya,
meskipun pada kenyataannya belum tentu apa yang kita impikan itu tercapai. Tapi
tidak ada salahnya kan untuk tetap bermimpi? Sekalipun mimpi-mimpi itu hanyalah
sebuah mimpi yang mungkin tak dapat diraih.
Yusufpun
pernah bermimpi bahkan karena mimpinya itu, ia semakin dibenci oleh
saudara-saudaranya, tetapi orang tuanya “menyimpan hal itu dalam hatinya/
memikirkan mimpinya itu ” (Ay. 5;8; 11). Apa mimpi Yusuf? Dalam mimpinya itu
Yusuf melihat bahwa ketika ia bersama dengan saudara-saudaranya di ladang untuk
mengumpulkan berkas-berkas gandum, maka berkas gandum Yusuf berdiri tegak
sedangkan berkas-berkas saudaranya datang sujud menyembah berkas milik Yusuf.
Tidak hanya itu Yusufpun bermimpi bahwa matahari (Ayah), bulan (Ibu) dan
sebelas bintang (ke 11 saudaranya) sujud menyembah kepadanya; yang artinya
bahwa keluarganya baik ayah, ibu maupun saudara-saudaranya akan datang sujud
menyembah dia. Mendengar hal itu bencilah saudara-saudaranya Yusuf. Tapi apa
yang terjadi. Apakah Yusuf pasrah dengan mimpinya itu? Tidak, sebab ketika
Yusuf tetap percaya kepada mimpinya itu, maka mimpi itu menjadi kenyataan.
Benar bahwa pada akhirnya keluarganya sujud menyembah kepada Yusuf oleh karena
sekalipun ia telah dibuang oleh saudara-saudaranya, namun tidak membatalkan
rencana Allah untuk menjadikan Yusuf sebagai berkat bagi keluarganya, dimana
Yusuf telah menjadi seorang yang berhasil di tanah Mesir (Kej 45:4-7).
Bagaimana
dengan kita? apa mimpi kita saat ini? Marilah kita juga belajar seperti Yusuf.
Sekalipun mimpi-mimpi kita diawali dengan pengalaman yang tidak menyenangkan,
sekalipun orang-orang di sekitar kita mungkin tidak mendukung, sekalipun
mimpi-mimpi kita butuh waktu untuk mencapainya, Jangan Pernah Melepaskan Mimpi
itu. Sebab, melalui mimpi kita, Allah dapat bekerja dalam diri kita untuk
menjadi berkat bagi keluarga dan sesama. Karena itu tetaplah bermimpi dan
teruslah berharap dan percaya kepada Allah. Selamat memasuki minggu ke 3 dalam
penghayatan Hidup Berkeluarga, Tuhan Yesus Memberkati.
“Bila kita percaya
sungguh-sungguh, maka segala hal adalah mungkin bagi kita,
asal kita yakin benar
akan hal itu.”
Renungan Warta Jemaat GKS Waikabubak
Minggu, 15 Oktober 2017
Oleh Vic. Iston
U.K. Lena, S.Si-Teol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.