Bacaan
: Kej 6:1-8
Nats : “Tetapi Nuh menyenangkan hati TUHAN” (Alkitab
BIS : Kej 6:8).
Setiap
kita tentu ingin hidup senang dan menyenangkan orang lain, baik itu melalui
pikiran, perkataan maupun perbuatan kita. Dengan tujuan agar kehadiran kita
dapat diterima oleh orang lain. Bayangkan apa jadinya jika perilaku kita kurang
atau bahkan tidak menyenangkan bagi siapapun yang ada di sekitar kita, tentu
kita akan dijauhi atau bahkan ditolak. Namun pernahkan kita juga memikirkan
atau merenungkan “Apa yang haruh kita lakukan untuk menyenangkan hati Tuhan?”
Nuh adalah seorang yang hidupnya
menyenangkan hati Tuhan. Karena itu Firman Tuhan katakan
bahwa : “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan (Kej 6:8).” Apa
kuncinya sehingga Nuh mendapat kasih karunia Tuhan? Karena ia mau hidup
menyenangkan hati Allah. Caranya bagaimana? Sekalipun ia hidup pada zaman yang
penuh dengan kejahatan, dimana orang-orang mencari kesenangan di luar Tuhan dan
tidak lagi bergantung kepada Allah, namun
ia tetap menunjukan hidup yang berbeda dari orang sezamannya. Orang-orang
pada zamannya menentang Allah namun Nuh tetap taat kepada Allah; mereka tidak
menaruh hormat kepada Allah namun Nuh justru menunjukan penghormatan kepada
Allah melalui sikap yang mau tunduk kepada perintah Allah. Puncaknya adalah
ketika manusia semakin jahat, maka Allah menghapuskan manusia dari muka bumi
dengan air bah, kecuali Nuh dan kaum keluarganya. Nuh bersama istrinya dan
ketiga anaknya serta istri mereka masing-masing ditambah dengan sepasang dari
semua jenis hewan. Mereka semua selamat oleh karena Nuh. Dengan cara hidupnya
yang berbeda dari orang sezamannya, Nuh telah menjadi penyelamat kaum
keluarganya. Lalu bagaimana dengan kita?
Hidup
berbeda dari orang lain untuk menyenangkan hati Tuhan memang tidak mudah. Sekalipun
orang di sekitar kita hidupnya tidak berkenan di hadapan Allah, tetapi biarlah kita
tetap menunjukan hidup yang mau taat dan bergantung serta menaruh hormat kepada
Allah. Belajarlah dari Nuh agar hidup kita dapat menyenangkan hati Tuhan. Selamat
memasuki Bulan Keluarga dengan menunjukan kehidupan yang berbeda untuk menjadi
penyelamat-penyelamat keluarga kita. Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin.
Renungan Warta Jemaat GKS Pusat Waikabubak
Minggu, 1 Okt 2017
Bulan Keluarga 2017
(Oleh Vic. Iston
U.K. Lena, S.Si-Teol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.