Bacaan
: Maz 141:1-10
Nats : “Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu,
datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru
kepada-Mu” (Maz 141:1).
Salah
satu cobaan yang dihadapi oleh manusia pada umumnya adalah “Mengendalikan diri,”
terutama mengendalikan diri dari keinginan. Demi menyenangkan hati, manusia
rela melakukan apa saja asalkan hatinya senang, seperti para penganut paham Hedonism (Suatu paham yang menekankan
kesenangan sebagai tujuan akhir hidup). Manusia lalu sulit membedakan antara
keinginan dan kebutuhan yang membuat akhirnya jatuh ke dalam sikap Konsumerisme. Akibatnya manusia menjadi
matre (Materialism). Dan ketika
manusia tidak lagi mampu untuk menghadapi cobaan tersebut, perhatian mereka senantiasa
tertuju kepada persoalan tersebut, lalu menjadi putus asa dan tertekan,. Lantas bagaimana dengan kita? Cobaan apa
yang saat ini kita alami dan bagaimana kita menghadapinya?
Pemazmur
juga pernah mengalami yang namanya pencobaan, seperti yang ditulis dalam Firman
Tuhan Maz 141:1-10. Cobaan yang dialami pemazmur yaitu godaan untuk melakukan
yang jahat seperti yang dilakukan orang fasik dan menikmati hasil dari gaya
hidup mereka yang fasik (Ay. 4). Lalu apa yang dilakukan
pemazmur ketika menghadapi cobaan itu? Ia berseru (Ay. 1) dan berdoa kepada Allah
(Ay. 2). Matanya tertuju dan terarah
kepada Allah (Ay. 8) karena
itu ia mampu menghadapi cobaan tersebut. Bahkan ia mampu untuk bernyanyi dan
bersorak kepada Allah, sebab ia tahu bahwa orang fasik akan jatuh tetapi orang
benar akan hidup berkemenangan karena Allah senantiasa memberkati hidup mereka (Ay.
10).
Karena
itu, apabila cobaan datang menghampiri kita, janganlah takut sebab Allah akan
memberkati kita. Hitunglah berkat Allah dalam hidupmu dan teruslah “Bernyanyi
dan bersorak di dalam pencobaan” sebagaimana pujian kita dalam KJ 439 : 1 “Bila
Topan K’ras Melanda Hidupmu”
Bila topan
k’ras melanda hidupmu,
bila putus asa
dan letih lesu
Berkat Tuhan satu-satu hitunglah,
kau niscaya
kagum oleh kasihNya
Refr: Berkat Tuhan, mari hitunglah,
kau kan kagum oleh kasihNya
Berkat Tuhan ma--ri hi-tung-lah,
kau niscaya kagum oleh kasihNya
Bahan Renungan Minggu, 13 Agustus 2017
(Oleh Vic. Iston
U.K. Lena, S.Si-Teol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.